Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Survei Indonesia (LSI) beberapa hari lalu merilis hasil survei yang bertajuk 'Kinerja Presiden, Pencabutan PPKM, Ketersediaan Bahan Pokok dan BBM, Serta Peta Politik Terkini', menunjukkan bahwa kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) melonjak hingga di angka 76,2 persen.
Sekjen Kornas-Jokowi Akhrom Saleh mengapresiasi hasil survei dari LSI yang menyebutkan tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) meningkat.
"Saya kira hasil survei LSI menunjukkan kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Presiden Jokowi adalah hal yang jujur. Khususnya di bidang ekonomi," kata Akhrom, dalam keterangan yang diterima, Rabu (25/1/2023).
Baca juga: Relawan Minta Presiden Jokowi Evaluasi Menteri Saat Makan Siang Bersama di Manado
Menurutnya kepuasan terhadap Jokowi yang paling menonjol ialah terkait dengan bidang ekonomi.
Pengambilan kebijakan yang tepat di masa pandemi Covid 19 selama dua tahun terbukti tepat yang berimplikasi terhadap pertumbuhan ekonomi yang positif.
"Sebab dapat kita rasakan di masa-masa pandemi dalam dua tahun terakhir Presiden Jokowi tepat dalam mengambil keputusan untuk mengatasi dampak pandemi, yang kita tahu efeknya itu kepada perekonomian internasional termasuk dalam negeri," ujar dia.
Akhrom membandingkan kebijakan penanganan pandemi Covid 19 yang berlaku negara Italia mengambil langkah lockdown yang justru berefek negatif dengan perekonomian negaranya.
Sebaliknya, dengan pertimbangan matang, Presiden Jokowi tidak mengambil langkah itu. melainkan hanya menerapkan PPKM yang berdasarkan data tingginya angka Covid-19, dengan menerapkan level-levelnya.
“Hemat saya langkah tersebut sangat berhasil, baik dari sisi untuk menekan angka terjangkitnya Covid-19, pun menyelamatkan perekonomian nasional. Demikian dunia internasional mengakui itu, khususnya dengan perekonomian nasional yang mengalami peningkatan meski pandemi,” ucapnya.
Sebelumnya, rilis Temuan Survei Nasional LSI mencatat kepuasan publik atas kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) di awal tahun 2023 sekitar 76.2 persen, konsisten meningkat sejak September 2022, kurang lebih 3 persen setiap bulan.
“Ini kemungkinan besar didorong oleh persepsi publik yang konsisten semakin positif terhadap kondisi ekonomi nasional dan penegakan hukum,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, dalam keterangannya, Senin (23/1/2023).
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang secara resmi dicabut oleh Jokowi banyak diketahui publik, di antara yang mengetahui hampir semua mendukung keputusan Presiden tersebut.
Hali ini berdampak, lanjut Hanan, terutama pada sentimen yang lebih positif terhadap perbaikan perekonomian.
“Sebagaimana kita ketahui bahwa Pandemi Covid-19 telah memaksa pemerintah mengeluarkan kebijakan PPKM untuk mengendalikan penyebarannya di masyarakat, sebagai konsekuensinya di lapangan sangat menekan kegiatan perekonomian secara umum,” jelasnya.
Namun demikian, meskipun kebijakan PPKM sudah dicabut tapi hampir semua warga berharap agar pemerintah tetap memberikan bantuan sosial kepada warga yang membutuhkan.
Hal ini karena perekonomian secara umum juga belum pulih. Situasi global yang memaksa pemerintah harus menaikkan harga BBM semakin memberatkan warga di tengah upaya bangkit dari keterpurukan akibat pandemi.
Masih sangat banyak warga, lanjut Hanan, yang merasa kurang mampu menjangkau harga-harga kebutuhan pokok secara umum.
“Meski demikian, lebih banyak warga yang menilai positif hasil kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam mengurangi jumlah orang miskin, membuat hargaharga kebutuhan pokok agar makin terjangkau, menyediakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran,” ujarnya.
“Pemulihan perekonomian nasional mungkin masih belum bisa dicapai, tapi publik memberi apresiasi positif atas upaya pencapaiannya yang dilakukan pemerintahan Presiden Joko Widodo,” tambahnya.
Untuk diketahui, survei LSI dilakukan pada 7-11 Januari 2023 terhadap warga negara Indonesia berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon.
Dengan wawancara melalui telpon terhadap 1.222 responden. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode pemilihan sampel "random digit dialing" (RDD) yakni teknik memilih sampel melalui pembangkitan nomor telepon secara acak.
LSI menyatakan margin of error survei ini diperkirakan sekitar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Temuan Survei Indikator Politik Indonesia
Sementara, Indikator Politik Indonesia mencatat selama enam bulan terakhir tingkat kepuasan terhadap Presiden Jokowi mengalami naik turun.
Berikut ini tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi sejak bulan Juni 2022 hingga Desember 2022.
Juni 67,5 persen, Agustus 72,3 persen, September 67,2 persen, Oktober 70,5 persen, November 66,2 persen, dan Desember 71,3 persen.
Menurut Peneliti Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi meski tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi naik turun namun penurunannya tidak pernah sampai di bawah 50 persen.
Tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi selama memimpin hanya sekali berada di bawah 50 persen yakni pada Juni 2015.
Populasi survei yang dilakukan pada 1 Desember 2022 sampai 6 Desember 2022 tersebut adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.