News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kaesang Terjun ke Politik

PDIP Terbuka Untuk Kaesang Pangarep: Satu Keluarga Tak Boleh Beda-beda Partai

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat ditemui di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (28/1/2023). Hasto menyatakan pihaknya akan menerima putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep bila ingin berkarya di politik lewat PDIP.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan pihaknya akan menerima putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Kaesang Pangarep bila ingin berkarya di politik lewat PDIP, mengikuti jejak Jokowi dan Gibran Rakabuming.

Apalagi, kata Hasto, di PDIP tak dikenal yang namanya satu keluarga inti (ayah, ibu, anak, red) berada dalam partai politik yang berbeda-beda.

Karena itu, Hasto menilai akan lebih baik bila Kaesang masuk ke PDIP dimana Presiden Jokowi selaku ayah Kaesang dan Gibran Rakabuming Raka selaku Kakak kandung Kaesang adalah kader PDIP.

"Ya sekiranya (Kaesang, red) mau masuk ke PDI Perjuangan, karena kami ini punya aturan bahwa dalam satu keluarga tidak bisa masuk dalam pilihan partai-partai yang berbeda," kata Hasto kepada wartawan di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (28/1/2023).

Hasto menilai komitmen satu keluarga tidak masuk partai yang berbeda-beda itu sangat penting untuk dibangun.

Baca juga: Pesan Bobby Nasution ke Kaesang Pangarep bila Ingin Terjun ke Politik: Pastinya Banyak Belajar Saja

"Karena itu juga menunjukkan suatu emotional bonding, kesadaran, dan pendidikan politik itu dimulai dari keluarga," kata Hasto.

Politikus asal Yogyakarta ini menjelaskan, PDIP tentu sangat terbuka bagi Kaesang untuk bergabung dan mengajukan permohonan untuk bergabung ke PDIP.

Sebab dalam konteks keanggotaan, PDIP menggunakan stelsel aktif sehingga siapa pun itu, harus mengajukan permohonan kalau mau bergabung ke PDI Perjuangan.

"Mengapa ada stelsel aktif? Karena itu sebagai sebuah momentum bahwa ketika masuk ke partai, mereka harus menyatukan diri, harus merelatifkan kepentingan individunya, dan mengedepankan kepentingan kolektif partai," kata Hasto.

Baca juga: Pengamat Ibaratkan Ramainya Parpol Tertarik Tampung Kaesang seperti Peribahasa Ada Gula Ada Semut

Kepentingan kolektif partai ini, lanjut Hasto, didorong oleh ide, pemikiran, gagasan, dan cita-cita bung karno dalam pemberdayaan wong cilik, rakyat marhaen.

"Karena itu lah harus muncul sebagai sebuah kesadaran bahwa berpolitik bukan untuk sekadar jalan pintas mencapai target individual, tetapi sebagai proses untuk mengikuti pendidikan politik dan kaderisasi serta bersedia ditugaskan oleh partai dalam bidang apa pun," kata Hasto.

Bagi PDIP, lanjut Hasto, pendidikan politik dari keluarga itu sangat penting. Karena itu pula dalam aturan pencalegan, misalnya, suami istri dari partai berbeda tidak bisa dijadikan sebagai caleg.

Baca juga: Respons 9 Parpol Sikapi Putra Jokowi, Kaesang Pangarep Ingin Masuk Politik, Ramai-ramai Buka Pintu

"Kemudian dalam suatu keluarga itu kan ada pembatasan-pembatasan, dari segi jumlah, kecuali menjadi anggota dan satu keluarga tidak boleh ditugaskan dalam satu tingkatan yang sama," papar Hasto.

Lebih jauh Hasto menyontohkan Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono dengan istrinya atau anaknya, tidak boleh menjadi caleg di dalam level tingkatan yang sama atau satu dapil yang sama.

"Karena itu suatu regulasi, mengigat kami tetap memegang semangat reformasi. Di dalam melakukan rekrutmen (anggota partai, red) memang basisnya keluarga, tetapi terkait dengan hal-hal penugasan (penempatan jabatan, red) satu keluarga itu kami menerapkan berbagai bentuk pembatasan," jelas Hasto.

"Tapi untuk menjadi anggota dalam suatu keluarga, tidak ada batasan sama sekali, dari kakek, nenek, bapak, ibu, cucu, semuanya bisa bergabung ke PDI Perjuangan," Hasto.

Kaesang Pangarep diketahui mengungkap ketertarikannya terjun ke dunia politik langsung kepada Presiden Joko Widodo dan kakaknya Gibran Rakabuming Raka saat makan siang di Ono Solo Coffee & Eatery, Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (23/1/2023).

Gibran mengungkapkan anggota keluarga Jokowi yang hadir dalam momen makan siang itu dibuat terkaget-kaget dengan apa yang diungkapkan Kaesang.

"Kaesang kemarin, saya kaget, dia secara terbuka menyampaikan ke saya, ke bapak, dia ada ketertarikan di politik," ungkap Gibran, Selasa (24/1/2023).

"Bapak yo kaget. Biasanya tidak pernah ngomong kan itu, aku Yo kaget," tambahnya.

Gibran menyampaikan bila Kaesang sejauh kelihatannya masih penjajakan memasuki dunia politik.

"Masih tanya tanya. Tanya tanya saya, tanya tanya bapak. Masih tanya tanya tapi dia kemarin menyatakan pingin," ujar dia.

"Pas makan kemarin. Pokoknya ada ketertarikan untuk membangun untuk ikut membantu," tambahnya.

Gibran menyampaikan ketertarikan Kaesang muncul setelah melihat progres pembangunan yang ada di Kota Solo.

Itu membuat Kaesang tertarik ikut berkontribusi.

"Dia itu kemarin melihat pembangunan-pembangunan di Solo, perubahan-perubahannya seperti apa. Ini ternyata bukan masalah ingin tidak ingin tapi masalah kontribusi," jelasnya.

Menurut Gibran, selama adiknya tersebut bisa memberikan kontribusi buat Kota Solo, itu tidak ada masalah.

"Dia bisa menyumbangkan dan berkontribusi lebih luas, kenapa tidak. Saya saat itu tidak memberi komentar apa-apa, biar anaknya belajar dan penjajakan dulu," katanya.

Sekadar informasi putra sulung dan menantu Jokowi saat ini sudah menjadi kader PDIP dan kini menjabat Wali Kota.

Putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka diketahui masuk ke dunia politik bergabung menjadi anggota PDIP.

Gibran saat itu mendaftar menjadi anggota PDIP pada 23 September 2019.

Setelah itu, ia pun maju dalam Pilkada Kota Solo hingga terpilih menjadi Wali Kota Solo periode 2020-2025.

Hal yang sama dilakukan juga Bobby Nasution yang merupakan suami dari putri Jokowi, Kahiyang Ayu.

Bobby Nasution diketahui mendaftar menjadi anggota PDIP pada 12 Maret 2020.

Saat itu, Bobby Nasution mendatangi DPD PDIP Sumatera Utara untuk mendaftar menjadi anggota PDIP.

Ia kemudian mencalonkan diri menjadi Wali Kota Medan dan terpilih.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini