Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, ANKARA - Parlemen Turki tidak akan meratifikasi protokol tentang keanggotaan Swedia dan Finlandia untuk NATO dalam kondisi saat ini.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu pada Selasa waktu setempat.
"Menteri Luar Negeri Swedia (Tobias Billstrom) datang mengunjungi kami. Ia ada di parlemen, bertemu dengan pihak-pihak terkait. Ia mendengar bahwa semua pihak sama-sama menyatakan bahwa tanpa pemenuhan kewajiban yang diberikan kepada kami (Turki), ratifikasi protokol tidak mungkin dilakukan. Oleh karena itu, dalam kondisi saat ini, tidak perlu membicarakan persetujuan dokumen ini," kata Cavusoglu.
Dikutip dari laman Sputnik News, Selasa (31/1/2023), Cavusoglu menegaskan Turki mungkin 'melihat secara positif keanggotaan Finlandia di NATO jika negara itu dan aliansi memutuskan aplikasi terpisah dari Swedia'.
Perlu diketahui, pada 18 Mei 2022, dengan latar belakang operasi militer khusus Rusia di Ukraina, Swedia dan Finlandia mengajukan keanggotaan NATO.
Baca juga: Umat Islam Diminta Tetap Tertib saat Protes Soal Pembakaran Alquran di Swedia
Protokol aksesi mereka telah diratifikasi oleh semua anggota NATO kecuali Hongaria dan Turki.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Swedia tidak boleh mengandalkan dukungan Turki untuk aplikasi bergabung dengan NATO.
Sebelumnya, pembicaraan trilateral antara Turki, Swedia dan Finlandia tentang keanggotaan NATO ditunda atas permintaan Turki.