TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok purnawirawan polisi bernama Eko Setia Budi Wahono kembali disorot setelah Muhammad Hasya Atallah Saputra yang tewas ditabraknya justru ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian.
Sebagai informasi, insiden ini terjadi pada 6 Oktober 2022 lalu di Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.
Dalam laporan disebutkan bahwa mobil Pajero yang dibawa Eko menabrak dan melindas korban yang terjatuh di jalan.
Belakangan, korban justru dijadikan tersangka oleh polisi, dan kasus ini pun dihentikan karena korban telah meninggal dunia.
Orang tua korban pun akhirnya angkat bicara.
Adi Saputra (47), menceritakan momen saat dia bertemu dengan AKBP (Purn) Eko Setia Budi Wahono setelah kecelakaan maut yang menewaskan putranya Mohammad Hasya Athallah Saputra.
Dalam momen tersebut, Adi sempat berbincang dengan AKBP (Purn) Eko Setia Budi di Rumah Sakit (RS) Andhika tempat Hasya mendapatkan pertolongan medis usai kecelakaan.
"Itu terjadi pada saat malam kejadian di RS Andhika, pada saat korban dibawa ke RS pertama, kami diinformasikan jadi kami ke rumah sakit tersebut," kata Adi, Senin (30/1/2023).
Baca juga: Kapolda Metro Jaya Bentuk Tim Khusus Usut Kasus Mahasiswa UI Tewas Tertabrak Purnawirawan Polisi
Di rumah sakit, Adi dengan keadaan sedih berusaha mencari informasi siapa menabrak putranya.
"Saya sendiri langsung keluar dan saya mencari karena informasinya anak saya tabrakan, saya nanya 'mana yang nabrak?'," ucapnya.
Lalu orang yang ada di rumah sakit langsung menunjuk pria yang sedang duduk dekat ruang IGD.
Orang tersebut adalah purnawirawan Polri, AKBP (Purn) Eko Setia Budi.
Ketika dihampiri, Eko langsung bangun dari tempat duduknya dan langsung berbicara dengan nada angkuh ke orangtua Hasya.
"Langsung saya tanya mana yang nabrak? Dia dari posisi duduk di depannya ada anggota (polisi) juga, langsung berdiri. Dengan tegasnya dia mengatakan, 'saya yang nabrak'," ungkap Adi.