News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wapres Minta NU Santrinisasi Umat, Gus Yahya: Selaras dengan Agenda-agenda PBNU

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya saat dialog bersama Pemred Media Massa Nasional di kantor PBNU Jakarta Pusat pada Rabu (1/2/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menanggapi permintaan Wakil Presiden (Wapres) RI KH Ma'ruf Amin agar Nahdlatul Ulama (NU) melakukan santrinisasi umat.

Menurut Gus Yahya permintaan  tersebut selaras dengan agenda-agenda yang dipikirkan di PBNU.

Gus Yahya mengatakan ide Wapres tersebut sangat menarik karena santri dimaknai sebagai satu konsep yang universal di mana semua orang bisa menjadi santri.

Santri, kata Gus Yahya, bisa dimaknai sebagai orang-orang yang sungguh-sungguh berpegang pada ilmu pengetahuan dan adab.

Baca juga: PBNU Dukung Putusan MK soal Larangan Nikah Beda Agama

Pernyataan Wapres tersebut, kata Gus Yahya, secara substansi bisa dimaknai bahwa santri bukan sebagai identitas kelompok melainkan sebagai nilai yaitu ilmu pengetahuan dan adab tadi.

Hal tersebut disampaikan Gus Yahya usai dialog bersama Pemred Media Massa Nasional di kantor PBNU Jakarta Pusat pada Rabu (1/2/2023).

"Kami harus memproses ini. Saya kira ini akan selaras juga dengan agenda-agenda yang kita pikirkan di PBNU ini," kata Gus Yahya.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin meminta Nahdlatul Ulama berkontribusi melakukan berbagai perbaikan kepada bangsa dan negara.

Ma'ruf mengatakan NU dapat melakukan "santrinisasi umat" kepada bangsa Indonesia.

"Islahil umat ini memperbaiki umat, masyarakat, ke arah yang lebih baik. Kalau bahasa saya memperbaiki umat itu santrinisasi umat. Jadi umat ini kita santrikan semua. Supaya berpikir santri dan juga berperilaku santri," ujar Ma'ruf saat memberikan sambutan pada Anugerah Satu Abad NU di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Menurut Ma'ruf, santrinisasi bukanlah Islamisasi karena hal ini akan mengganggu kerukunan umat beragama di Indonesia.

Namun, santrinisasi lebih kepada menjadi umat terbaik dengan mengamalkan kebaikan yang sesuai dengan prinsip-prinsip NU.

"NU tidak melakukan Islamisasi, sebab itu akan mengganggu hubungan antar pemeluk agama, kecuali orang itu mau melakukan sendiri. Tidak melakukan Islamisasi, tetapi santrinisasi," jelas Ma'ruf.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini