Yenny ditunjuk sebagai staf khusus bidang komunikasi politik di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2006. Satu tahun setelahnya, dia mengundurkan diri.
Sejak 2014, Yenny menjabat sebagai Direktur The Wahid Institute, organisasi yang dia dirikan bersama sang ayah dan beberapa tokoh lainnya.
Yenny Wahid juga lalu-lalang di panggung politik.
Dia mulanya aktif di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), partai yang juga menaungi Gus Dur dan banyak tokoh NU lainnya.
Yenny sempat menjabat sebagai sekretaris jenderal (sekjen) PKB selama 2005-2008.
3. Syaifullah Yusuf
Saifullah Yusuf atau Gus Ipul saat ini menjabat sebagai Wali Kota Pasuruan, Jawa Timur.
Sebelum menjabat sebagai Wali Kota Pasuruan, Gus Ipul pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur selama dua periode yakni pada 2009-2014 dan 2014-2019.
Pada Pilgub Jatim 2018, Gus Ipul maju sebagai Calon Gubernur Jawa Timur berpasangan dengan Puti Guntur Soekarno.
Namun pasangan ini kalah dari pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak.
Gus Ipul juga pernah menjabat Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal RI di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Termasuk pernah menjadi Sekjen PKB.
Saat ini Gus Ipul juga dipercaya menjadi Sekjen PBNU.
4. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Ridwan Kamil oleh beberapa lembaga survei disebut sebagai cawapres favorit.
Belum lama ini dia bergabung ke Partai Golkar.
Saat ini Ridwan Kamil menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.
Ridwan Kamil dulunya dikenal arsitek.
Ridwan Kamil mulai terjun ke dunia pemerintahan ketika pada 2013 ia diusung sebagai calon Walikota Bandung oleh PKS dan Gerindra berpasangan dengan Oded Muhammad Danial sebagai wakilnya.
Hasilnya, Ridwan Kamil dan Oded berhasil memenangkan kontestasi Pilkada Kota Bandung tersebut dan dilantik pada 16 September 2013.
5. Mantan Panglima TNI Andika Perkasa
Andika Perkasa sering disebut-sebut cawapres potensial Anies Baswedan dari kalangan militer.
Andika Perkasa lahir pada 21 Desember 1964 dan merupakan lulusan Akademi Militer angkatan 1987.
Ia mengawali karirnya di jajaran Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Selain mengenyam pendidikan militer di Akmil, Andika juga mempelajari berbagai bidang keilmuan dan meraih gelar sarjana ekonomi hingga doktor dari George Washington University, Amerika Serikat.
Di era Presiden Jokowi, dia pernah menjabat Kepala Staf TNI AD (KSAD) menggantikan Jenderal Mulyono pada November 2018.
Jabatan terakhirnya adalah Panglima TNI.