TRIBUNNEWS.COM - Simak pengertian tentang apa itu stunting beserta cara pencegahannya.
Stunting adalah suatu kondisi di mana seorang anak mengalami gangguan pertumbuhan.
Hal ini akan mempengaruhi panjang atau tinggi badan anak beserta potensi yang dimilikinya.
Anak stunting memiliki tubuh yang lebih pendek dibandingkan anak lain seusianya.
Mengutip dari who.int, secara umum stunting disebabkan karena gizi yang kurang tepat.
Kondisi ini bisa terjadi sejak janin masih berada di dalam kendungan.
Baca juga: Tiga Provinsi dengan Penurunan Stunting Paling Besar Sepanjang 2021-2022
Penyebab Stunting
- Kebiasaan makan yang buruk
- Nutrisi ibu yang buruk
- Sanitasi yang tidak memadai
- Kondisi sosial ekonomi keluarga
- Praktik pemberian makanan yang tidak tepat
- Anak mengalami infeksi
- Anak mengalami penyakit kronis
Ciri-ciri atau Gejala Stunting pada Anak
- Mempunyai ukuran tubuh yang lebih pendek dari usianya
- Berat badan tidak bertambah dan bahkan cenderung menurun
- Perkembangannya mengalami keterlambatan dan tidak sesuai dengan usianya
- Rentan terhadap berbagai penyakit menular
- Anak alami gangguan intelektual
Baca juga: Kemenkes Targetkan Stunting Turun 17 persen di Tahun 2023
Dampak Stunting pada Anak
stunting pada anak berdampak pada pertumbuhannya yang terhambat.
Perawakan yang lebih pendek dan beberapa dampak lainnya menyebabkan risiko tinggi penyakit semakin besar.
Selain itu stunting pada anak juga beresiko menyebabkan kematian dini.
Mengutip dari netmeds.com, perkembangan mental dan kognitif yang tertunda, juga menyebabkan kinerja berpikir yang buruk.
Selain itu efek lainnya yang juga timbul akibat stunting adalah dapat mengurangi produktivitas orang tersebut dalam bekerja.
Pertumbuhan yang terhambat juga beresiko dapat diwariskan ke generasi berikutnya dan ini disebut siklus malnutrisi antar generasi.
Baca juga: Menkes Budi Gunadi: Bayi Bergejala Stunting Harus Diberikan Protein Hewani
Kasus stunting pada anak di Indonesia masih cukup tinggi.
Stunting masih menjadi masalah kesehatan serius yang di hadapi Indonesia.
Maka diharapkan kasus stunting ini dapat segera terselesaikan.
Hal ini dapat diatasi mulai dari mengubah kebiasaan menjadi lebih sehat, misalnya; menggunakan air bersih, sanitasi, rumah yang sehat, ini merupakan kerja terintegrasi dan harus terkonsolidasi.
Melansir kemkes.go.id, Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin menyampaikan bahwa, stunting disebabkan karena berbagai faktor, satu diantaranya karena kurangnya asupan penting seperti protein hewani, nabati dan zat besi sejak sebelum sampai setelah kelahiran.
Maka dari itu para orang tua perlu melakukan pencegahan dengan memberikan dan menyediakan makanan bergizi dan pola hidup sehat.
Baca juga: Menkes Himbau Orangtua untuk Cegah Stunting
Cara Mencegah Stunting dikutip dari kemkes.go.id:
1. Pastikan kebutuhan gizi sejak hamil terpenuhi
Ketika ibu hamil, sebaiknya lebih memperhatikan kebutuhan gizinya.
Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.
Hal ini akan mempengaruhi tumbuh kembang anaknya nanti.
2. Pastikan Ibu memberikan ASI eksklusif sampai anak berusia 6 bulan
Berikan ASI secara rutin pada anak hingga berusia 6 bulan.
Zat gizi mikro dan makro yang terkandung di dalam ASI dapat membantu tumbuh kembang anak.
Protein yang ada dalam kandungan ASI dapat membuat tumbuh kembang anak menjadi lebih baik.
3. Berikan makanan pendukungan ASI yang baik
Ketika bayi berusia lebih dari 6 bulan, coba berikan MPASI.
Makanan pendamping ASI yang sehat dapat membantu tumbuh kembang anak menjadi lebih baik.
Namun tetap berhati-hatilah dalam memberikan MPASI pada anak.
4. Pantau pertumbuhan anak
Kondisi anak seharusnya berkembang sesuai dengan usianya.
Pastikan pertumbuhannya berjalan normal.
5. Menjaga kebersihan lingkungan
Perhatikan lingkungan bermain anak.
Pastikan tingkat kebersihan lingkungan terjaga.
Lingkungan yang tidak bersih atau tidak sehat bisa menjadi pemicu stunting pada anak.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)