News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Pers Nasional

Presiden Jokowi: Dunia Pers sedang Tidak Baik-baik Saja

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

kolase foto Postingan Instagram Presiden Joko Widodo, @jokowi dan ilustrasi wartawan. Dalam sambutannya di Puncak Peringatan Hari Pers Nasional 2023, Presiden Jokowi mengatakan sekarang ini dunia pers sedang tidak baik-baik saja.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2023 yang digelar di Gedung Serbaguna Pemerintah Provinsi Sumatra Utara, Kabupaten Deli Serdang, Kamis, (9/2/2023).

Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengatakan bahwa sekarang ini dunia pers sedang tidak baik-baik saja.

“Pada peringatan Hari pers nasional sekarang ini saya ingin mengatakan bahwa dunia pers tidak sedang baik-baik saja. saya ulang, dunia pers tidak sedang baik-baik saja,” kata Jokowi.

Dahulu menurut Presiden isu utama dunia pers adalah masalah kebebasan.

Saat ini, isunya sudah bergeser bukan lagi masalah kebebasan karena semua orang bebas membuat berita dalam prlatform digital.

“Dulu isu utama dunia pers adalah kebebasan pers, selalu itu yang kita suarakan, tapi sekarang apakah itu utamanya tetap sama? menurut saya sudah bergeser karena kurang bebas apalagi kita sekarang ini? Pers sekarang ini mencakup seluruh media informasi yang bisa tampil dalam bentuk digital. semua orang bebas membuat berita dan sebebas-bebasnya,” kata Jokowi.

Masalah utama pers sekarang ini kata Presiden adalah membuat pemberitaan yang bertanggung jawab.

Karena masyarakat sekarang ini kebanjiran informasi dari  media sosial dan media digital lainnya yang sebagian tidak memiliki redaksi dan dikendalikan oleh artificial inteligence (AI).

Baca juga: Hari Pers Nasional 2023, Jokowi: Pers Merdeka, Demokrasi Bermartabat

Algoritma raksasa digital yang cenderung mementingkan sisi komersial menurut Presiden,  hanya akan mendorong munculnya konten-konten recehan sensasional.

Konten konten tersebut sekarang ini banyak sekali dan telah mengorbankan kualitas isi dan jurnalisme otentik.

“Ini yang kita akan semakin Kehilangan. Hal semacam ini tidak boleh mendominasi kehidupan masyarakat kita, media konvensional yang beredaksi semakin terdesak dalam peta pemberitaan,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini