News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jari-jarimu Tentukan Karier hingga Masa Depanmu, Jadilah Warga yang Cakap Digital

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seminar Ngobrol Bareng Legislator bertajuk 'Waspada Jejak Digital untuk Karir Masa Depanmu' secara hybrid yakni melalui online dan offline pada Rabu (15/2/2023).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di era disrupsi digital, penting bagi semua orang untuk menggunakan teknologi secara bijak dan cerdas.

Saat jari menyentuh ranah digital, tentu akan sulit untuk menghapusnya.

Oleh karena itu, penting untuk bijak dalam mengolah emosi dan kata-kata saat memanfaatkan berbagai platform digital.

Karena jejak digitalmu akan berdampak pula pada karier masa depanmu.

Terkait pentingnya isu ini, anggota Komisi I DPR RI, Slamet Ariyadi bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menggelar seminar Ngobrol Bareng Legislator bertajuk 'Waspada Jejak Digital untuk Karir Masa Depanmu' secara hybrid yakni melalui online dan offline pada Rabu (15/2/2023).

Slamet Ariyadi mengatakan bahwa melalui seminar ini, dirinya ingin berbagi wawasan baru mengenai kecakapan digital, jejak digital dan pengaplikasikannya.

"Digitalisasi merupakan hal yang sangat penting dalam rangka untuk mengenalkan diri kita ke dalam dunia digital. Tentunya, kita juga harus mengetahui dampak positif dan negatif dari penggunaan dunia digitalisasi," kata Selamet Ariyadi.

Menurutnya, jejak digital dapat berdampak pada masa depannya, terutama terkait karir yang akan dijalaninya.

"Jejak digital merupakan karir, sehingga jika kita memiliki jejak digital yang negatif, maka masa depan kita juga akan negatif (mendapatkan imbasnya)," tegas Selamet Ariyadi.

Sementara itu, Rektor IST Annuqayah sekaligus Ketua ISNU Kabupaten Sumenep, Mohammad Hosnan mengatakan pada era digital seperti saat ini, manusia akan memainkan tiga peran dalam melakukan komunikasi, yakni sebagai konsumen, distributor dan produsen.

"Manusia pasti memasuki tiga peran, yaitu sebagai konsumen, distributor, dan produsen. Peran sebagai konsumen yaitu pada saat kita membuka pesan di aplikasi Whatsapp. Peran sebagai distributor adalah saat kita menyebarkan pesan tersebut. Sedangkan peran sebagai produsen, yaitu saat kita membuat komentar," jelas Hosnan.

Oleh sebab itu, kata dia, masyarakat perlu meningkatkan kemampuan mengenai literasi digital.

"Sehingga kita dapat cakap dalam berdigital. Cakap dalam berdigital adalah kemampuan mengoperasikan gadget, mampu memanfaatkan teknologi digital secara produktif, terhindar dari konten negatif, terjaga keamanannya, serta dapat berkreasi dan berinovasi dengan memanfaatkan teknologi digital," tegas Hosnan.

Di sisi lain, Influencer dan Duta Wisata Sumenep, Delfia Noor Safitri pun menekankan bahwa personal branding yang dibangun seseorang akan berkaitan dengan jejak digital yang pernah dibuat.

Sehingga perlu untuk menjadi manusia yang cakap digital.

Cakap digital, kata dia, bukan hanya sekadar tahu saja, namun juga memahami maksud yang ditujukkan pada kita dalam menggunakan media sosial atau apapun yang bergantung dengan internet.

Baca juga: Apa Bedanya KTP Digital dan e-KTP? Dan Bagaimana Cara Membuatnya?

"Oleh karena itu, penting untuk mengikuti perkembangan zaman dengan adanya perkembangan digital, sehingga terhindar dari hal-hal negatif dalam dunia digital," kata Delfia.

Ia kembali menegaskan bahwa revolusi industri hingga personal branding tentu merupakan hal yang saling terhubung satu dengan lainnya.

"Revolusi industri, perkembangan digital, internet, dan personal branding memiliki hubungan yang saling berkaitan," pungkas Delfia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini