Erick meyakini aparat kepolisian mampu berusaha maksimal dalam menenangkan massa tanpa tindakan represif, terlebih dengan menggunakan gas air mata.
"Saya minta para suporter dan aparat untuk tenang dan sama-sama berpikir jernih, niat kita sama untuk sepakbola yang aman dan nyaman untuk semua," tegas Erick.
Baca juga: Rusuh di Stadion Jatidiri Saat Laga PSIS Vs Persis, Erick Thohir: Suporter Semarang-Solo Seduluran
Bentrok di Stadion Jatidiri
Sebelumnya, aparat keamanan dan ribuan suporter dilaporkan saling dorong di gerbang Stadion Jatidiri, Semarang.
Suporter sepak bola pun nekat masuk untuk melihat jalannya pertandingan.
Hingga akhirnya terjadi bentrok dan membuat wasit tiba-tiba menghentikan pertandingan, menjelang peluit akhir.
Pertandingan pun sempat dihentikan sekira 15 menit.
Komentator laga, Rendra Soedjono hanya menjelaskan pertandingan dihentikan akibat problem keamanan.
Pasalnya ditemui adanya dugaan embusan gas air mata tercium masuk ke lapangan.
Di media sosial, beredar video gas air mata ditembakkan oleh aparat kepada kerumunan suporter yang berada di sekitar Stadion Jatidiri.
Baca juga: Sorotan PSIS vs Persis, Rusuh di Jatidiri, Laga Tanpa Penonton, Embusan Gas Air Mata ke Lapangan
Kata Kapolrestabes Semarang
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar menanggapi adanya dugaan penggunaan gas air mata dalam pertaningan di Stadion Jatidir.
Irwan menjelaskan gas air mata terpaksa ditembakan polisi saat kericuhan suporter terjadi.
Hal ini, kata Irwan adalah upaya terakhir yang dilakukan polisi.
Personel polisi yang berjaga di kawasan stadion sebelumnya sudah melakukan upaya awal untuk memperingatkan suporter PSIS agar tidak membuat kericuhan.