"Gas air mata (ditembakan) itu kan adalah tahapan. (Penembakan) gas air mata itu setelah upaya-upaya kepolisian sebelumnya."
"Diingatkan secara lisan, diingatkan melalui sound-sound yang kita miliki, berkali-kali bahkan."
"Ketika ada lemparan-lemparan ke arah petugas, itu juga masih diingatkan," ujar Irwan.
Lantaran dinilai serangan dari suporter PSIS sudah brutal, maka tembakan gas air mata menjadi upaya terakhir.
Kendati demikian, Irwan menyebut ditembakannya gas air mata dilakukan di luar stadion.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Hasiolan Eko P Gultom/ Yohanes Liestyo Poerwoto)(TribunJakarta.com/Alfarizy AF)