News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Helikopter Mendarat Darurat di Jambi

Kapolda Jambi Dikabarkan Alami Patah Tulang dan Harus Bermalam di Hutan Imbas Insiden Helikopter

Penulis: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono (kiri) dan lokasi insiden helikopter Polri mendarat darurat di hutan Kerinci. Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono dikabarkan mengalami patah tulang di bagian tangan imbas insiden helikopter mendarat darurat.

Kapolda Jambi Bermalam di Hutan

Mengenai lokasi tempat kejadian, Basarnas Jambi menyebut sebut titik kordinat Helikopter yang ditumpangi Kapolda Jambi dan rombongan berada di tengah kawasan hutan, Kerinci.

Jika ditempuh melalui jalur darat, dari Sungai Manau, dibutuhkan waktu sekira dua hari dua malam atau sekira 48 jam.

Karena jarak dan kondisi cuaca, kemungkinan Kapolda Jambi dan rombongan bermalam di hutan menunggu tim evakuasi datang.

"Kalau jalur darat, dengan jalan kaki itu butuh waktu 2 hari 2 malam bang," kata Lutfi, Humas Basarnas Jambi, Minggu (19/2/2023).

Ia menjelaskan, diduga helikopter mendarat darurat tepat di titik dengan vegetasi hutan yang lebat.

Dalam proses evakuasi ini, sebanyak 11 personel Basarnas diberangkatkan menuju lokasi.

Tim dari Sar Polres Kerinci dan Brimob sedang dalam perjalan menuju ke lokasi untuk evakuasi Kapolda Jambi dan rombongan. (Tribun Jambi/Aryo) (Tribunjambi.com/ Aryo)

"8 personel kita sudah berangkat dari Pos SAR Kerinci dan 3 orang dari Jambi sudah berangkat dengan Helikopter WKS," katanya

Terpisah, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pihaknya bersama tim SAR gabungan masih melakukan pemetaan untuk proses evakuasi.

Tim SAR akan melihat kondisi medan terlebih dahulu untuk menentukan mekanisme penyelamatan terhadap para korban.

"Tentunya yang pertama kita akan melihat medan yang ada, kalau bisa kita evakuasi menggunakan helikopter tentunya kita akan gunakan helikopter," kata Sigit di Stadion GBK.

Akan tetapi dikatakan Sigit, jika proses evakuasi melalui udara tak memungkinkan, maka nantinya tim evakuasi terpaksa melakukan penyelamatan via jalur darat.

Terkait hal itu, jika nantinya tim evakuasi akan melakukan penyelamatan via darat maka helikopter akan dikoordinasikan untuk melakukan penjemputan di titik yang sudah disesuaikan.

"Karena kondisi lapangan yang kita sesuaikan dan tentunya nanti pada helikopter bisa melakukan pengangkatan di titik yang sesuai kita akan melakukan evakuasi ke RS terdekat," ujarnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini