"Tetapi apabila pukul 20.00 cuaca tidak memungkinkan, maka proses evakuasi akan dilakukan besok pagi," ujarnya.
"Kita berdoa bersama semoga cuaca membaik di titik lokasi dimana akan dilakukan evakuasi terhadap delapan korban," sambungnya.
Kerahkan Tim Darat dan Udara Untuk Proses Evakuasi
Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, saat ini pihaknya telah menerjunkan dua tim yakni darat dan udara guna mengevakuasi rombongan Kapolda Jambi.
"Ada dua tim yang sudah bergerak dimulai tadi malam sampai dengan hari ini, tim udara ada menggunakan tiga heli tapi hari ini kita sudah menggunakan enam helikopter," jelas Dedi.
Dikatakan Dedi, ada enam helikopter yang dikerahkan untuk proses evakuasi.
Dua heli dan satu pesawat milik Polri, satu helikopter milik Basarnas, satu helikopter milik TNI AU, dan satu lainnya milik PPNU dikerahkan.
Sementara itu untuk tim darat dipimpin langsung Kapolres Jambi AKBP Patria Yudha Rahadian yang berisikan sembilan anggota Brimob.
"(Tim darat) sudah berhasil ke titik dimana heli tersebut mendarat darurat. Jadi sudah berkomunikasi dengan Pak Kapolda, Dirkrimum, Dirpolair, Sripim,dan tiga kru," ucapnya.
Lanjut Dedi, saat ini tim darat tersebut sedang berusaha mencari titik lokasi penjemputan terhadap para penumpang dan kru helikopter tersebut.
Selain itu, tim udara yang dilengkapi enam helikopter tersebut sejak pukul 10 pagi tadi juga sudah diterbangkan menuju lokasi.
"Dan saat ini tim udara sudah mendroping bahan makanan, minuman, termasuk selimut serta powerbank yang dibutuhkan untuk mengkomunikasi dengan tim yang ada baik di Kerinci maupun ya berada di Jambi," katanya.
Helikopter yang ditumpangi Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono bersama rombongan pejabat Polda Jambi mendarat darurat di Desa Tamiai, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, Minggu (19/2/2023) pagi karena cuaca buruk.
Dilansir dari Kompas.tv, helikopter jenis Super Bell 3001 yang mendarat darurat tersebut mengangkut delapan orang.