Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (Sekjen PDI-P) Hasto Kristiyanto menyatakan, sejauh ini masih terus merancang sosok calon presiden yang nantinya akan diusung oleh PDI-P dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
Kata dia, konsepsi besar dari visi misi yang disusun yakni dengan menempatkan daerah maritim sebagai objek vital pembangunan bangsa Indonesia di masa mendatang.
"Dari visi misi itu dijelaskan berdasarkan suatu konsepsi bahwa kita adalah bangsa maritim, kita adalah negara kepulauan kita bukan negara kontinental sehingga ini merubah seluruh cara pandang termasuk di dalam politik tata ruang, di dalam merancang pembangunan nasional kita," kata Hasto dalam tayangan YouTube Sonora Radio, Selasa (21/2/2023).
Baca juga: Hasto PDIP Kritik SBY, Demokrat Singgung Kasus Harun Masiku
Perpindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur disebut menjadi legecy yang harus dilanjutkan pada pemerintahan selanjutnya.
Sebab kata dia, hal itu sebagaimana gagasan geopolitik yang dicanangkan oleh Presiden pertama RI Ir. Soekarno dengan menempatkan Selat Makassar menjadi kawasan sangat vital.
Oleh karenanya, pada kepempimpinan selanjutnya, PDIP kata Hasto akan mengusung Capres yang memiliki visi misi membangun Indonesia dari kawasan laut.
"Kalau pada pemerintahan pak Jokowi yang pertama itu membangun dari pinggiran, maka pada kepemimpinan ke depan 2024 nanti itu harus membangun dari laut," kata Hasto.
Dengan begitu maka, dirinya meyakini daerah pedalaman seperti halnya pertanian hingga hutan lindung bisa dijaga dengan maksimal, karena fokus utama pembangunan dimulai dari area pantai.
"Dengan cara ini maka wilayah pedalaman yang merupaka wilayah pertanian kemudian juga hutan-hutan lindung bisa kita jaga karena pembangunan itu dimulai dari wilayah pantai, dan ini berdasarkan teori geopolitik Soekarno," ucapnya.
Kendati demikian, Hasto belum dapat memastikan siapa sosok yang akan diusung oleh PDI-P sebagai capres untuk pemilu mendatang.
Sebab kata dia, hal tersebut menjadi kewenangan dari Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum partai.
"Kami sedang merancang visi misi calon presiden yang akan diusung oleh PDI-P tinggal menunggu momentumnya dari Bu Mega," tukas Hasto.