News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anak Pejabat Pajak Aniaya Remaja

Penganiayaan Oleh Anak Pejabat Ditjen Pajak, Kak Seto Sentil Soal Pendidikan Anak

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polres Jakarta Selatan menghadirkan Mario Dandy, anak pejabat pajak di Jakarta Selatan yang menjadi tersangka penganiayaan putra pengurus GP Ansor di Pesanggrahan, Jaksel, Rabu (22/2/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Baru-baru ini ramai diberitakan penganiayaan yang dilakukan anak Ditjen Pajak.

Sang anak pejabat Pajak, Mario Dandy Satrio menganiaya anak dibawah umur bernama D (16) di Pesanggrahan, Jakarta Selatan Senin (19/2/2023) lalu.

Baca juga: GP Ansor Minta Mario si Anak Pejabat Pajak Dijerat Pasal Perencanaan Pembunuhan 

Terkait hal ini, Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi, mengungkapkan jika kasus penganiayaan pada anak tidak sekali dua kali ini.

"Kejadian semacam ini itu banyak sekali terjadi. Ini adalah fenomena gunung es, jadi hanya sedikit bagian kecil yang muncul di permukaan. Nun jauh di bawah sana, tidak terlihat dan tidak terekspos cukup banyak," ungkapnya pada Tribunnews, Sabtu (25/2/2023).

Menurut laki-laki yang akrab disapa kak Seto itu, kasus tersebut menunjukkan jika masih ada yang perlu diperbaiki dari pendidikan anak.

"Ini semua memang menunjukkan adanya sesuatu yang masih perlu diperbaiki dari pendidikan anak-anak kita," tegasnya.

Baca juga: KPAI Kawal Proses Hukum Kasus Anak Pejabat Pajak

Oleh kak Seto disebutkan jika dalam isi pendidikan Indonesia, terdapat lima hal.

Pertama, adalah etika yang sering dilupakan. Sopan santun, saling menghormati, bisa bekerjasama dan sebagainya.

Kedua adalah estetika, berupa keindahan dalam bertutur kata, bertingkah laku, termasuk menguasai seni.

Ayah Mario Dandy Satrio (20) yang merupakan pejabat pajak bernama Rafael Alun Trisambodo (kiri) dan Mario saat dihadirkan Polres Metro Jakarta Selatan dalam konferensi pers, Rabu (22/2/2023) (kanan). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti, TribunJakarta.com/Annas Furon Hakim)

Ketiga adalah ilmu, bisa matematika, biologi dan sebagainya.

Kemudian yang keempat adalah nasionalisme. Yaitu kebanggaan sebagai anak Indonesia.

Kelima adalah kesehatan termasuk juga olahraga.

Baca juga: Mario si Anak Pejabat Pajak Suruh Korban Push Up 50 Kali Sebelum Dianiaya Hingga Tak Berdaya

Menurut kak Seto, lima hal tersebut harus diterapkan dalam sistim pendidikan Indonesia, bukan salah satunya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini