News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sejarah Serangan Umum 1 Maret, Kronologi Penyerangan di Yogyakarta hingga Dijadikan Monumen

Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumah penggiat reenactor melakukan aksi treatrikal Serangan Oemoem 1 Maret 1949 di kawasan Nol Kilometer, Kota Yogyakarta, Minggu (3/3/2019). - Sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949. Terjadi penyerangan di Yogyakarta hingga kini dijadikan monumen.

TRIBUNNEWS.COM - Inilah sejarah Serangan Umum 1 Maret yang terjadi di Yogyakarta pada 1949.

Serangan Umum 1 Maret merupakan satu rangkaian hari-hari bersejarah bagi perjuangan bangsa Indonesia untuk mempertahankan negara Republik Indonesia.

Pada peristiwa Serangan Umum 1 Maret, bangsa Indonesia berjuang menghadapi serangan tentara kolonial asing yang hendak mengembalikan penjajahan di bumi pertiwi.

Saat Serangan Umum 1 Maret terjadi, Yogyakarta menjadi ibu kota Indonesia karena situasi di Jakarta tidak aman setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Keadaan tersebut diperparah dengan adanya propaganda Belanda di dunia luar bahwa tentara Indonesia sudah tidak ada.

Dikutip dari laman Kemdikbud, saat itu, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat mengirimkan surat kepada Letnan Jenderal Soedirman untuk meminta izin diadakannya serangan.

Baca juga: Kepres Hari Penegakan Kedaulatan Negara Pertegas Serangan Umum 1 Maret Hasil Perjuangan Bangsa

Akhirnya, Jenderal Sudirman menyetujuinya dan meminta Sri Sultan HB IX untuk berkoordinasi dengan Letkol Soeharto yang saat itu menjabat sebagai Komandan Brigade 10/Wehrkreise III.

Adapun kronologi Serangan Umum 1 Maret yakni sebagai berikut:

Kronologi Serangan Umum 1 Maret

Pada 1 Maret 1949 pagi, perencanaan sudah matang dan serangan secara besar-besaran yang serentak dilakukan di seluruh wilayah Yogyakarta dan sekitarnya pun dimulai.

Fokus serangan tersebut yakni Ibu Kota Republik Indonesia, Yogyakarta.

Pada pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB, sewaktu sirene dibunyikan serangan segera dilancarkan ke segala penjuru kota.

Dalam serangan ini Letkol Soeharto langsung memimpin pasukan dari sektor barat sampai ke batas Malioboro.

Sementara untuk sektor Timur dipimpin oleh Ventje Sumual, sektor selatan dan timur dipimpim Mayor Sardjono, dan sektor utara oleh Mayor Kusno.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini