Gaya hidup hedonisme atau hedon ini juga disinggung oleh Presiden Joko Widodo saat sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada hari ini, Kamis (2/3/2023).
Dalam sidang tersebut presiden meminta Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, untuk menjelaskan rencana kerja pemerintah hingga 2024 secara detail.
Presiden Jokowi juga memberi pesan bahwa jangan ada program kerja yang tidak terselesaikan di tahun 2024.
“Yang paling penting satu aja untuk urusan ini jangan sampai ada pembangunan atau program yang tidak terselesaikan di 2024 agar semuanya menuju 2024 itu bisa kita selesaikan,” kata Jokowi, (2/3/2023), dikutip dari Tribunnews.com.
Selain itu, Jokowi juga menyoroti masalah hedonisme di Ditjen Pajak dan Bea Cukai yang sedang banyak diberitakan ini.
Jokowi mengaku mengikuti kekecewaan pada masyarakat terhadap aparat pemerintah.
“Dari komentar-komentar yang saya baca baik di lapangan maupun di kementerian, di media sosial karena peristiwa di pajak dan di bea cukai,” lanjut Jokowi.
“Kalau seperti itu ya kalau menurut saya pantas rakyat kecewa, karena pelayanannya dianggap tidak baik kemudian aparatnya perilakunya jumawa dan pamer kuasa kemudian pamer kekuatan, pamer kekayaan hedonis,” tambahnya.
Diketahui, mantan pejabat Ditjen Pajak, Rafael Alun Trisambodo, yang memiliki harta kekayaan mencapai Rp 56 miliar dan mantan Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, yang disorot publik karena pamer kekayaan di media sosial.
Menurut Jokowi, kekayaan tersebut dinilai tak masuk akal.
(Tribunnews.com/Pondra Puger, Taufik Ismail)