News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Depo Plumpang Terbakar

Erick Thohir Perintahkan Pertamina Usut Tuntas Kasus Kebakaran Depo Plumpang: Saya Akan Kawal

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Korban luka-luka akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang hendak dirujuk ke rumah sakit lain usai mendapatkan perawatan pertama di Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023) dini hari. Satu persatu korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang dibawa meninggalkan RSUD Koja usai mendapatkan perawatan pertama untuk selanjutnya dirujuk ke rumah sakit lain guna penanganan lebih lanjut. TRIBUNNEWS/JEPRIMA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir meminta PT Pertamina (Persero) untuk mengusut tuntas kasus kebakaran yang terjadi di Depo Bahan Bakar Minyak (BBM) atau Integrated Terminal Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam.

Ia pun mengucapkan belasungkawanya terhadap para korban dan keluarga yang terdampak peristiwa naas ini.

"Innalillahi wa innailaihi rojiun, saya mengucapkan duka cita dan belasungkawa yang sedalam-dalamnya untuk para korban dan tentu keluarga (korban)," kata Erick, dalam video yang ditayangkan Kompas TV, Sabtu (4/3/2023).

Dirinya memerintahkan Pertamina yang merupakan perusahaan di bawah naungan BUMN untuk fokus mengusut kasus ini dan secara cepat menyelamatkan para korban.

Tidak hanya itu, dirinya juga menegaskan bahwa Pertamina harus mengevaluasi sisi operasionalnya untuk mencegah hal serupa terjadi kembali.

Korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang tiba di tempat pengungsian di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara di kawasan Plumpang, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023) dini hari. Kantor PMI Jakarta Utara dijadikan tempat pengungsian bagi para korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Selain untuk pengungsian, di tempat tersebut juga tersedia untuk perawatan medis bagi korban luka ringan. TRIBUNNEWS/JEPRIMA (TRIBUNNEWS/JEPRIMA)

"Saya memerintahkan Pertamina untuk segera mengusut tuntas kasus ini. Kita fokus dan cepat selamatkan masyarakat dan harus ada evaluasi operasional untuk ke depannya," jelas Erick.

Erick pun menekankan bahwa dirinya akan mengawal kasus ini hingga selesai.

"Saya akan turut mengawal kasus ini," tegas Erick.

Pengamat Ekonomi Energi, Fahmi Radhi mengatakan bahwa PT Pertamina (Persero) abai terhadap sistem keselamatan (safety system) di kawasan Depo Bahan Bakar Minyak (BBM) atau Integrated Terminal di Plumpang.

Ia pun melihat miris kebakaran yang terjadi ketiga kalinya di Depo Plumpang yang memasok sekitar 25 persen kebutuhan BBM di Indonesia.

"Ini saya kira Depo Plumpang ini sangat  yang dia mensupply BBM sekitar 25 persen kebutuhan di Indonesia ini. Nah kebakaran yang ketiga kalinya ini semakin membuktikan bahwa Pertamina itu memang abai terhadap safety system ya," kata Fahmi, dalam tayangan Kompas TV, Sabtu (4/3/2023).

Menurutnya, perusahaan pelat merah itu tidak menerapkan sistem keselamatan berstandar internasional, sehingga peristiwa kebakaran ini mudah terjadi.

Baca juga: Depo Plumpang Kebakaran, Pertamina Diminta Investigasi Sistem Internal Hingga Buka Opsi Relokasi

"Tidak menggunakan standar-standar internasional, sehingga dengan mudah sangat terbakar," jelas Fahmi.

Dirinya menekankan bahwa peristiwa kebakaran di Depo Pertamina Plumpang seharusnya menjadi catatan penting bahwa lokasi tersebut sudah tidak layak untuk menjadi Depo BBM.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini