TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, terdakwa pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J sempat bermimpi didatangi oleh almarhum Yosua.
Hal itu diungkapkan Pengacara Bharada E, Ronny Talapessy saat wawancara khusus di kantor Tribun Network, Jakarta, Kamis (2/3/2023).
"Almarhum datang, kemudian beberapa kali dia mimpi dan Richard sempat sampaikan (dalam mimpinya) ke Bang Josua sudah cukup, saya akan sampaikan yang sebenar-benarnya di dalam proses persidangan," ucap Ronny.
Menurut Ronny, kliennya Bharada E itu telah mengalami titik terendah saat dia mengikuti skenario Ferdy Sambo.
Baca juga: Perintangan Penyidikan Kasus Yosua, Hendra Kurniawan Divonis Paling Tinggi, Irfan & Arif Terendah
"Halusinasi (mimpi) ini mungkin bagian dari proses perjalanan ketika dia bisa memohon maaf kepada orang tua dan orang tuanya memaafkan serta menerima keadaan ini, sehingga saya meyakini perjalanannya mulai terbuka dan mulai lancar," imbuhnya.
Pihaknya menyampaikan bahwa proses persidangan bisa lancar berkat kejujuran kliennya sehingga putusan majelis hakim adalah vonis yang adil.
"Kalau tidak ada peran Richard maka kasus ini tidak akan terbuka dan dia sebagai justice collaborator diakui dan ditetapkan dalam putusan pengadilan," tutur Ronny.
Berikut wawancara eksklusif Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan Pengacara Bharada Richard Eliezer, Ronny Talapessy:
Abang mengatakan bahwa ada masa paling sulit yang dialami oleh Richard, biasanya di kondisi tertekan itu muncul halusinasi, apakah klien Anda pernah mengalami?
Bahwa saya bilang ya ini kan beberapa tahapan bagaimana Richard Eliezer dari titik terendah kemudian berusaha bangkit pelan-pelan sampai dia mengalami trauma, ada ketika dia mimpi tentang almarhum Joshua.
Baca juga: Richard Eliezer Kembali Ditahan di Rutan Bareskrim Polri, Ronny: Masalah Kenyamanan, Bukan Keamanan
Mimpinya gimana itu bang klien Anda?
Almarhum datang kemudian beberapa kali dia mimpi dan Richard sempat sampaikan bahwa bang sudah cukup saya akan sampaikan yang sebenar-benarnya di dalam proses persidangan.
Itu kan kalau menurut saya pengalaman dari Richard Elizer, kalau dibilang halusinasi juga mungkin ini bagian dari proses perjalanan, tapi ketika itu dia bisa memohon maaf kepada orang tua dan orang tua memaafkan dan dia bisa memaafkan dirinya dia dan dia bisa menerima keadaan ini sehingga perjalanannya mulai terbuka dan mulai lancar.
Richard Eliezer dalam hal ini di persidangan dia sudah mulai menunjukkan bahwa dia bisa menjalani proses dengan lebih enjoy.