Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebakaran Depo Plumpang menyisakan beragam kisah dari para korban. Tak terkecuali dari mereka yang telah tiada.
Satu di antaranya, kisah Dayuh (40), seorang ibu yang ditemukan meninggal berpelukan dengan anaknya.
Pada detik-detik akhir hayatnya, Dayuh sempat menghubungi keluarga di Madura.
Dia memberi informasi, si jago merah mulai melahap kawasan permukiman tempatnya bernaung.
"Di sini kebakaran," begitu pesan Dayuh melalui Whatsapp, sebagaimana diceritakan Irmawati, bibinya.
"Keluarlah. Yang lain pada keluar. Kamu keluar juga," balasan Whatsapp pihak keluarga yang ada di Madura.
Namun Dayuh bersikukuh untuk tetap di warungnya. Tak sedikitpun terbesit niatan untuk pergi walau selangkah
Saat ditemui di RS Polri, Minggu (5/3/2023), Irmawati menjelaskan, sikap kemenakannya itu lantaran menjaga amanah. Sebab, warung yang dijaga Dayuh merupakan milik orang lain.
"Soalnya kebakaran tau sendiri kan suka dijarah. Jadi dia tanggung jawab punya orang itu. Takutnya (dia) di situ," kata Irmawati.
Alhasil, wanita itu ditemukan tewas di warungnya dan dievakuasi Sabtu (4/3/2023).
Tim yang bertugas kala itu menemukan Dayuh dalam posisi berpelukan dengan anak bujangnya yang berusia 20 tahun.
Sang anak bahkan diceritakan Irmawati sempat mendaftar Akademi Militer (Akmil) di Magelang.
"Sudah bujang. Orang dia tes angkatan sih di Magelang. Tapi enggak dapet, makanya jaga warung sama ibunya," ujarnya.
Baca juga: Fakta-fakta Kebakaran Maut Depo Plumpang: Ibu dan Anak Tewas Berpelukan, Api Sempat Muncul Kembali