Dikatakan dr Theryoto pihaknya melakukan yang terbaik untuk penyembuhan korban.
"Kalau lama waktu kami belum bisa memperkirakan. Tapi kami berusaha semaksimal mungkin mudah-mudahan hari demi hari mengalami perkembangan karena perkembangan penyakit dan pengobatan serta daya tahan tubuh akan berpengaruh terhadap penyembuhan," jelasnya.
"Untuk pasien pasien yang alami trauma di daerah saluran nafas, kami akan lebih memperhatikan umumnya memerlukan alat bantu, biasanya pasiennya kita tidurkan supaya penyembuhannya lebih cepat," lanjut dia.
Sebelumnya menurut data BPBD DKI Senin (6/3/2023) hingga pukul 06.00 WIB, tercatat jumlah pengungsi korban terbakarnya Depo Plumpang Pertamina sebanyak 214 jiwa.
Rinciannya di Kantor PMI Jakarta Utara sebanyak 186 jiwa dan RPTRA Rasella berkurang 12 jiwa, sehingga menjadi 28 jiwa.
Kemudian berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, hingga pukul 06.00 WIB, korban meninggal berjumlah 18 jiwa.
Selanjutnya 37 jiwa sedang dalam penanganan tim medis di rumah sakit. Rinciannya di RSCM 1 jiwa, RSPP 24 jiwa, RS Pelabuhan 3 jiwa, RSUD Tugu 1 jiwa, RSUD Koja 1 jiwa, RS Yarsi 2 jiwa, RS Firdaus 1 jiwa, RS Pertamina Jaya 2 jiwa dan RS Pekerja 2 jiwa.
Sekadar informasi, kebakaran hebat melanda permukiman di sekitar Depo Pertamina Pulumpang, Jumat (3/3/2023) malam.
Hingga kini penyebab pasti kebakaran masih dilakukan investigasi.