TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan penambahan pesawat tempur merupakan suatu keharusan bagi bangsa Indonesia.
Menurutnya, meski saat ini Kementerian Pertahanan masih dalam proses pengadaan jet tempur Rafale dari Prancis dan beberapa rencana pengadaan pesawat tempur lainnya, namun Indonesia tetap harus memiliki efek gentar yang cukup kuat saat ini.
Hal tersebut disampaikannya usai menerima Wing Kehormatan Penerbang TNI AU setelah menjajal terbang menggunakan pesawat F-16 TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta Timur pada Rabu (8/3/2023).
"Ya, itu suatu keharusan. Kita akan menambah pesawat tempur Rafale dari Prancis, kemudian sementara kita masih negosiasi untuk menambah pesawat-pesawat lain," kata Prabowo.
"Sementara itu, karena kalau kita, sudah tanda tangan untuk pesawat Rafale datangnya baru 3, 4, 5 tahun. Sementara kita harus punya detterance (efek gentar) yang cukup kuat," sambung dia.
Saat ini, kata dia, sejumlah pesawat TNI AU sedang dilakukan modernisasi.
Selain itu, kata dia, rencananya pemerintah juga akan mengakuisisi pesawat-pesawat yang masih berusia muda dari luar negeri.
Baca juga: TNI AU Kirim 6 Pilot Pesawat Tempur dan Teknisi Ke Prancis Untuk Pelatihan Jet Tempur Rafale
Ia mengatakan, pada saatnya akan mengumumkan pesawat-pesawat yang dimaksud.
"Ya nanti pada saatnya kita umumkan," kata dia.