TRIBUNNEWS.COM - Guguran abu vulkanik dari Gunung Merapi yang mengarah ke lahan pertanian warga Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, membuat petani was-was.
Pasalnya, para petani di desa tersebut terancam gagal panen.
Diketahui Desa Krinjing terletak di lereng barat Gunung Merapi, masuk wilayah Kecamatan Krinjing, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Desa ini terutama dusun-dusun di bagian atas desa terletak di radius bahaya utama atau istilahnya Kawasan Rawan Bencana (KRB) III.
Setidaknya ada sekitar 75 hektar ladang di Desa Krinjing terancam gagal panen karena abu yang menempel pada sayuran.
Desa yang terletak di lereng barat Gunung Merapi sekitar 4,5 kilometer dari puncak ini seluruhnya terselimuti abu vulkanik.
Mengutip TribunJogja.com, sejauh mata memandang, dari jalan, bangunan hingga tanaman warga tampak putih pucat tersamarkan abu.
Kepala Desa Krinjing, Ismail, mengatakan ketebalan abu yang menyelimuti wilayahnya sekira setengah sampai satu sentimeter (cm).
Baca juga: Kondisi Sekitar Gunung Merapi Aman Meski Status Siaga, Warga Harus Siap Jika Diminta Mengungsi
Abu-abu ini pun berdampak pada aktivitas pertanian warga.
"Lahan yang terdampak itu satu desa kena semua, hampir di atas 50-75 hektar," ucap Ismail, Minggu (12/3/2023).
Adapun lahan-lahan itu ditanami aneka sayuran semisal cabai, buncis, kembang kol, sawi cesin, dan centul (sawi sendok atau pok coy).
Akibat abu vulkanik itu, harga sayuran berpotensi turun.
Terutama untuk sawi-sawian dan kembang kol.
"Harga belum tahu tapi pasti turun. Kalau cabai kemungkinan masih bisa tinggi."