TRIBUNNEWS.COM - Simak sejarah Hari Perawat Nasional yang diperingati pada tanggal 17 Maret tiap tahunnya.
Peringatan Hari Perawat Nasional bertepatan dengan dibentuknya Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang diresmikan pada 17 Maret 1974.
Tahun ini, perayaan HUT PPNI ke-49 jatuh pada hari ini, Jumat (17/3/2023).
Dikutip dari laman Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jakarta Timur, HUT PPNI ke-49 mengusung tema Gapai Sejahtera dengan Profesionalisme.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), perawat adalah orang yang mendapat pendidikan khusus untuk merawat, terutama merawat orang sakit.
Diketahui, perayaan Hari Perawat Nasional ini bertujuan untuk mengapresiasi seluruh perawat di Indonesia yang telah mengabdi atas jasanya di bidang kesehatan.
Baca juga: 40 Link Twibbon Hari Perawat Nasional ke-49, Cocok Digunakan pada Peringatan 17 Maret 2023
Lantas, bagaimana sejarah Hari Perawat Nasional?
Sejarah Hari Perawat Nasional
Perayaan Hari Perawat Nasional berhubungan dengan berdirinya Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang berdiri pada 17 Maret 1974.
Berdirinya organisasi PPNI ini dengan tujuan agar tenaga keperawatan Indonesia harus berada di bawah organisasai profesi.
Dilansir laman Persatuan Perawat Nasional Indonesia, sebelum PPNI dibentuk, sudah terdapat organisasi perawat pada tahun 1921 yang bernama Perkumpulan Kaum Velpleger Boemibatera (PKVB).
Kemudian, setelah adanya Sumpah Pemuda pada tahun 1928 terdapat perubahan nama dari organisasi PKVB menjadi Perkumpulan Kaum Velpleger Indonesia (PKVI).
Saat itulah datang penjajah Jepang ke Indonesia dan membuat dunia medis khususnya keperawatan menjadi kacau hingga pada titik kegelapan, seperti halnya tenaga medis dilakukan oleh orang-orang yang tidak memiliki keahlian di bidang itu.
Setelah masa Kemerdekaan Indonesia, dunia keperawatan kembali bermunculan seperti Serikat Buruh Kesehatan, Persatuan Djuru Rawat Islam, Persatuan Perawat Indonesia (PPI), dan Ikatan Perawat Indonesia (IPI).
Namun, kemunculan berbagai organisasi tenaga medis tersebut memicu terjadinya beberapa perbedaan.
Hingga akhirnya diadakan pertemuan yang dipimpin oleh Ojo Radiat, HB Barnas, dan Drs. Maskoed Soerjasumantri.
Pertemuan tersebut berlokasi di Ruang Demonstrasi Jalan Prof. Eykman No. 34, Bandung untuk membahas kelanjutan organisasi-organisasi dunia keperawatan tersebut.
Dalam pertemuan itu terdapat hasil dengan penggabungan organisasi keperawatan menjadi satu saja, yakni Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Sejak saat itu, diumumkan secara resmi pada 17 Maret 1974 merupakan hari terbentuknya Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan berkomitmen untuk memberikan perlindungan bagi profesi perawat.
(Tribunnews.com/Pondra Puger)