News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

NasDem Bela Anies Baswedan yang Bilang Ada Menko Ingin Ubah Konstitusi: Tak Etis Kalau Sebut Nama

Penulis: Reza Deni
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bakal calon presiden, Anies Baswedan. Anies Baswedan melempar kritik bahwa ada seorang menteri koordinator (menko) yang terang-terangan menyatakan dukungan untuk mengubah konstitusi.

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai NasDem merespons pernyataan bakal capres mereka Anies Baswedan yang mengatakan bahwa ada salah satu menteri koordinator atau menko yang ingin mengubah konstitusi.

“Seharusnya (publik) tahu kan, kalau sebelum-sebelumnya sangat kuat, sangat isu perubahan, isu amandemen, kemudian penundaan dan lain-lain," kata Waketum Ahmad Ali kepada wartawan, Sabtu (18/3/2023).

Namun, Ali menyebut tak etis jika pihaknya menyebutkan nama Menko yang dimaksud Anies.

"Tidak etis kalau kita menyebut nama ya. Tapi kalau kita tahu, akan ketemu siapa yang dimaksud Mas Anies. Googling aja, pasti akan muncul kok," kata dia.

Meski tidak secara langsung menggaungkan ingin mengubah konstitusi, Ali menyebut Menko itu menginginkan masa jabatan Presiden Jokowi diperpanjang 3 periode.

Dia mengingatkan semua pihak untuk mengawal pemilu di Indonesia.

"Dari hasil pemantauan yang kita lakukan, memang pelaksanaannya belum sempurna, masih banyak hal yang perlu dibenahi, tapi secara keseluruhan kesadaran masyarakat, demokrasi semakin baik," ujar Ali.

Baca juga: Golkar Nilai Anies Baswedan Terlalu Berlebihan Sebut Ada Menko Mau Ubah Konstitusi

Dia berharap dengan kekurangan kualitas pemilu sebelumnya, bisa diperbaiki di pemilu 2024

"Kemudian kesadaran masyarakat memberikan suaranya, mengawal demokrasi semakin kritis, sehingga hasil daripada Pemilu 2024 ini akan lebih baik, akan berkualitas," pungkas Ali.

Sebelumnya, Dilansir Kompas.com, Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan melempar kritik bahwa ada seorang menteri koordinator (menko) yang terang-terangan menyatakan dukungan untuk mengubah konstitusi.

Anies mengaku tidak pernah membayangkan bahwa dukungan untuk mengubah konstitusi disampaikan secara terbuka di hadapan publik oleh seorang pejabat sekelas menteri koordinator.

"Kita tak bisa bayangkan ada petinggi menyatakan 'mari kita ubah konstitusi', tak pernah kita bayangkan. Kalau pun ada, itu pertemuan ruang-ruang tertutup, bukan?" kata Anies dalam acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan KAHMI Jaya di Ancol, Jakarta, Kamis (16/3/2023).

"Tapi di ruang terbuka mengatakan itu, enggak pernah terbayang. Kok ada orang yang berada dalam posisi kunci, posisi kunci ini, menko, mengatakan mengubah konstitusi dengan jumlah orang berapa banyak orang yang mau mendukung," imbuh Anies.

Hal ini disampaikan saat berbicara soal banyaknya pertanyaan yang ia terima mengenai apakah kualitas demokrasi menurun atau tidak.

Namun demikian, Anies menilai, situasi saat ini bukanlah tanda demokrasi turun, tetapi justru orang yang tak berkomitmen pada demokrasi yang lebih berani mengungkapkan pikirannya.

"Ini adalah bukan menurun kualitas demokrasi, kualitas demokrasi kita tidak turun, hanya orang-orang yang commit pada demokrasi itu makin berani mengungkapkan pikirannya secara terbuka, tidak tabu," kata dia.

Mantan gubernur DKI Jakarta menyatakan, praktik tersebut harus dilawan demi menyelamatkan semangat reformasi 1998.

Anies juga berkata bahwa setiap aturan terus dijaga dan dihormati demi masa depan yang lebih baik.

"Yang kita butuhkan hanyalah fair play, yang kita butuhkan hanyalah kesetaraan kesempatan, yang kita butuhkan adalah kenetralan dari yang memegang kewenangan," ujar Anies.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini