"Tinggi Bulan Pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta arta (f = -07° 48¢ LS dan l = 110° 21¢ BT) = +01° 47¢ 58² (hilal sudah wujud)."
"Di seluruh wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam Bulan berada di atas ufuk," mengutip keterangan dalam surat tersebut.
Sehingga warga Muhammadiyah akan melaksanakan takbiran pada Kamis, 20 April 2023.
Sementara keesokan harinya, Jumat, 21 April 2023 pagi hari, salat Id digelar.
Berikut penetapan hasil hisab Ramadhan hingga Syawal 1444 H dari PP Muhammadiyah:
- 1 Ramadan 1444 H jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023
- 1 Syawal 1444 H jatuh pada Jumat, 21 April 2023
Prediksi dari Peneliti BRIN
Sementara itu, peneliti dari BRIN, Thomas Djamaluddin mengatakan, awal Ramadhan 1444 H akan seragam pada Kamis, 23 Maret 2023.
Mengutip dari tulisan di blog-nya, pada saat maghrib, Selasa 21 Maret 2023, di Indonesia posisi bulan masih di bawah ufuk dan belum terjadi ijtimak.
Ijtimak (bulan baru astronomis, newmoon) terjadi pada Rabu, 22 Maret 2023 pukul 00.23 WIB.
Garis tanggal Wujudul Hilal terjadi di Samudera Atlantik pada Selasa, 21 Maret.
Jadi pada saat maghrib, Rabu 22 Maret 2023 di Indonesia telah memenuhi kriteria Wujudul Hilal yang dipedomani Muhammadiyah.
Oleh karenanya, PP Muhammadiyah mengumumkan awal Ramadhan 1444 jatuh 23 Maret 2023.
Sementara dengan dengan kriteria baru MABIMS (tinggi bulan minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat) saat maghrib di Indonesia posisi bulan sudah memenuhi kriteria.
Jadi berdasarkan kriteria tersebut yang dipedomani oleh Persis dan NU, 1 Ramadhan 1444 pada 23 Maret 2023.
"Bagi pengamal rukyat perlu menunggu hasil rukyat yang nanti di-itsbat-kan (ditetapkan) pada sidang itsbat," tulis Thomas Djamaluddin.
Namun, diprakirakan hilal akan terlihat di Indonesia sehingga sidang isbat akan memutuskan awal Ramadhan 1444 jatuh pada 23 Maret 2023.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)