Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lion Air dengan penerbangan nomor JT-927 rute Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali (DPS) tujuan Bandara Adi Soemarmo Solo di Boyolali, Jawa Tengah (SOC), melakukan pendaratan di Yogyakarta.
Pesawat yang mengudara pukul 11.29 WIT itu melakukan pengalihan pendaratan alternatif (divert).
Pilot melakukan pendaratan setelah mendeteksi adanya salah satu indikator yang menunjukkan ada potensi (kemungkinan) di salah satu sistem pesawat yang harus dilakukan pengecekan dengan segera.
Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan, pendaratan tersebut sudah dijalankan mengikuti standar operasional prosedur (SOP).
"Pertimbangan pengalihan pendaratan di Yogyakarta Kulonprogo lebih diutamakan karena pekerjaan teknis serta keamanan pesawat dapat ditangani secara cepat dan mudah," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (21/3/2023).
Pesawat tersebut berhasil mendarat dengan aman dan normal (tidak mendarat darurat) di Bandar Udara Internasional Yogyakarta Kulonprogo (YIA).
Setelah pesawat berada pada area parkir secara sempurna, seluruh penumpang diarahkan menuju terminal bandar udara.
"Lion Air mempersiapkan pilihan transportasi darat untuk kemudahan bagi penumpang melanjutkan perjalanan menuju Solo," ujar Danang.
"Lion Air berkoordinasi dengan pihak otoritas penerbangan untuk mengecek lebih lanjut indikator yang terdeteksi di pesawat tersebut," katanya melanjutkan.
Pada penerbangan ini, Lion Air menggunakan pesawat Boeing 737-900ER registrasi PK-LHP.
Sebelum keberangkatan, pesawat dilakukan pengecekan menyeluruh (pre-flight check) oleh teknisi dan awak pesawat dalam memastikan seluruh sistem dan komponen pesawat berfungsi secara baik dan aman untuk digunakan selama penerbangan.
"Dalam industri penerbangan, pengecekan sebelum keberangkatan diwajibkan oleh regulasi dan standar keamanan yang ketat. Lion Air sangat patuh melaksanakan prosedur dan protokol pengecekan," kata Danang.
Pendaratan ini disebut oleh Danang telah mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang serta kru.
"Keputusan pengalihan pendaratan diambil dan sangat tepat," ujarnya.
Baca juga: Dua Pesawat Boeing B737-900 Berlogo Lion Air Berada di Rusia, Begini Penjelasan Manajemen
Ia mengatakan Lion Air tidak berspekulasi mengenai penyebab salah satu indikator pesawat dimaksud.
Sebab, tahapan memerlukan pemeriksaan yang lebih mendalam (tidak bisa instan dan cepat) oleh teknisi atau mekanik pesawat yang terlatih dan berpengalaman.
"Lion Air mengucapkan permintaan maaf kepada seluruh penumpang atas ketidaknyamanan yang terjadi. Keselamatan dan keamanan penumpang dan kru merupakan prioritas utama bagi Lion Air dalam memberikan layanan penerbangan yang aman dan nyaman," kata Danang.