News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

AC Pesawat Mati, Direktur Super Air Jet Minta Maaf: Ada Gangguan di Pengatur Tekanan Udara di Kabin

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AC Mati, Penumpang pesawat Super Air Jet mengaku kepanasan selama kurang lebih dua jam di dalam pesawat.

TRIBUNNEWS.COM - Direktur Super Air Jet Ari Azhari menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya gangguan pesawat Super Air Jet penerbangan nomor IU-737 rute Bali menuju Jakarta.

Adapun kejadian tersebut terjadi pada Selasa (21/3/2023).

Ari menjelaskan pesawat berjenis Airbus 320-200 PK-SAW dengan membawa 179 penumpang ini mengalami gangguan pada sistem pengatur tekanan udara di kabin.

Gangguan tersebut muncul ketika pesawat mencapai ketinggian 30 ribu kaki di atas permukaan laut.

"Pada penerbangan dari Bali menuju Jakarta, saat mencapai ketinggian 30.000 kaki di atas permukaan laut, ada indikasi sistem pengatur tekanan udara di kabin tidak berfungsi seharusnya (kurang maksimal)."

"Gangguan ini menyebabkan suhu udara di kabin menjadi lebih tinggi dari semestinya," kata Ari, Rabu (22/3/2023).

Baca juga: 26 Kru Pesawat Hercules Satgas Kemanusiaan Gempa Turki Tiba di Jakarta Dengan Selamat

Sehingga pilot pun terpaksa harus menurunkan ketinggian pesawat.

"Pilot harus menurunkan ketinggian pesawat," lanjut Ari.

Pesawat pun dikabarkan berhail mendarat Selasa pukul 18.40 WIB di Bandara Soekarno-Hatta.

Ari tak menjelaskan secara pasti apa penyebab pengatur tekanan udara di kabin tidak berfungsi seharusnya.

Kendati demikian, pihaknya bakal memeriksa pesawat secara menyeluruh untuk menemukan masalahnya.

"Pernyataan Super Air Jet ialah tidak dapat memberikan keterangan mengenai penyebab adalah langkah yang umum dilakukan dalam industri penerbangan ketika terjadi insiden atau masalah teknis pada pesawat."

"Langkah pertama yang dilakukan adalah memeriksa pesawat secara menyeluruh. Hal ini dilakukan untuk menemukan penyebab insiden atau masalah teknis tersebut," ujar Ari.

Pemeriksaan lebih lanjut dan analisis mendalam ini dilakukan untuk memastikan bahwa pesawat aman untuk digunakan kembali.

Baca juga: BRI dan Citilink Gelar Online Travel Fair, Ada 420 Ribu Tiket Pesawat dan Potongan Hingga 80 Persen

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini