Dengan kata lain, sebagai makhluk-Nya, hendaknya kita wajib bersyukur dengan apa yang telah kita dapatkan hingga saat ini.
Kedua, kita perlu menyadari Allah SWT senantiasa mengawasi segala tingkah laku kita, maka merasa malulah kita atas kemaksiatan yang telah kita kerjakan.
Yang ketiga, kematian lambat laun akan menghampiri kita, maka persiapkan diri kita sebaik-baiknya sebagai bekal untuk menghadap Allah SWT.
Yang keempat, amal ibadah kita tidak dapat dikerjakan oleh siapapun, maka kerjakanlah sendiri.
Termasuk tugas dan tanggung jawab kita dalam bekerja dan terhadap diri sendiri.
Ada pun sifat zuhud dapat menentramkan hati kita, serta menjauhkan dari perasaan iri, dengki, dan sombong.
Demikian ceramah singkat yang dapat saya sampaikan.
Semoga kita senantiasa menjadi orang-orang yang tidak melupakan ibadah dan mendahulukan dunia.
Baca juga: Bacaan Doa Ayat Seribu Dinar: Keutamaan dan Bacaan Ayatnya
3. Sabar dan Syukur saat Puasa Ramadhan
Ceramah berikut ini disampaikan oleh La Ode Abdul Syukur S.Ag, M.Pd di Aula Kantor Kemenag Kab. Muna, Provinsi Sulawesi Utara, dikutip dari laman Kemenag Sultra.
Berpuasa merupakan ibadah yang menguji kesabaran umat Islam.
Selama berpuasa, umat Islam juga belajar bersyukur dengan apa yang kita miliki saat ini.
Nikmat dari Allah kepada kita itu, sangat banyak, tidak terhitung jumlahnya, yaitu, nikmat hidup, sehat, panjang umur, masih bisa bernafas, nikmat iman, bahagia, rezeki, berjalan, melihat, mendengar dan lain sebagainya.
Karena itu sepatutnya kita bersyukur karena sudah diberikan kesehatan dan panjang umur.