Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sistem pembelajaran enterprise atau organisasi berbisnis pada Pradita University mampu membimbing mahasiswa paham dengan kondisi industri dan dunia kerja sesungguhnya.
Salah satu langkah untuk memberikan pengalaman berbisnis, Pradita University menyediakan coffeeshop sebagai laboratorium hidup atau tempat praktik mahasiwa dalam berbisnis.
"Ini merupakan kolaborasi dari mahasiswa enam program studi yaitu Manajemen Retail, Desain Komunikasi Visual, Desain Interior, Akuntansi, Seni kuliner dan Hospitaliti & Pariwisata," ujar Rektor Pradita University Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit melalui keterangan tertulis, Senin (27/3/2023).
Selain sebagai salah satu laboratorium hidup atau tempat praktik mahasiwa, kafe Can Ngopi yang terletak di pusat bisnis Summarecon Digital Center itu juga dibuka untuk umum.
Di kafe ini, mahasiswa Pradita University juga bisa mendapatkan pengalaman belajar sesuai dengan kompetensi yang dimiliki sebelum memasuki dunia kerja.
"Dengan bimbingan para dosen, semua mahasiswa setiap prodi saling bekerja sama membangun dan mengelola kafe Can Ngopi sebagai kafe komersial pertama yang dikelola langsung oleh mahasiswa Pradita University," katanya.
Nama Can Ngopi berasal dari kata can dan ngopi dalam Bahasa Sunda yang artinya belum ngopi.
Can Ngopi berlokasi di Garden Walk, SDC Building yang buka setiap hari jam 07.00 – 21.00 WIB.
Baca juga: Kadin Indonesia Fasilitasi Puluhan Mahasiswa Praktik Kerja ke Jepang
Adapun menu yang ditawarkan selain kopi, yaitu menu sarapan dan hidangan ala carte.
“Dengan dibukanya kafe Can Ngopi, mahasiswa benar-benar belajar bagaimana melayani pelanggan yang sebenarnya, bagaimana produk mereka dibeli, disukai atau mungkin dikritik oleh pelanggan," ujar Executive Director Pradita University, Aida Halim.
Aida menambahkan, dengan pembelajaran praktik langsung di dunia kerja, khas Pradita University ini diharapkan mahasiswa dapat merasakan langsung bagaimana mengelola sebuah kafe
Kolaborasi antar displin ilmu juga menghadirkan pengalaman untuk mahasiswa belajar bukan hanya di bidang kuliner saja, tetapi mereka juga belajar bidang lainnya.
"Merasakan ketatnya kompetisi sesungguhnya dalam dunia bisnis persaingan dengan para kompetitor seperti kafe, restoran atau retail F&B lain," ucap Aida.
Manager kedai Can Ngopi, Jessica Savira, mengatakan kafe ini menjadi sarana untuk belajar lebih dalam mengenai bisnis.
"Bagaimana mengelola dan membantu khususnya mahasiswa-mahasiswa dari berbagai macam program studi yang dijadikan satu ide dan kerjanya, hasil karyanya di Can Ngopi ini," kata Jessica.