TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 15 orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembakaran pesawat Susi Air di Paro, Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, 7 Februari 2023 lalu.
Penetapan 15 tersangka pembakaran pesawat Susi Air ini dilakukan oleh penyidik gabungan Polres Nduga dan Polda Papua, Senin (27/3/2023).
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua, Kombes Pol Faizal Ramadhani mengatakan, penetapan tersangka pembakar pesawat Susi Air dilakukan setelah penyidik melakukan gelar perkara.
"Lima belas orang yang jadi tersangka dan masuk DPO adalah anggota KKB yang melakukan pembakaran terhadap pesawat jenis Pilatus milik Susi Air," ujarnya, dikutip dari laman Tribratanews Polri.
Para tersangka pembakaran pesawat Susi Air kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Identitas dan foto mereka akan disebar ke sejumlah Polres.
Baca juga: Pemerintah Upayakan Pembebasan Pilot Susi Air Lewat Pendekatan Kekeluargaan, Marga Kogoya Ikut Bantu
Faizal mengatakan tidak semua tersangka berada di dalam video saat pembakaran pesawat.
Ada juga penetapan tersangka berdasar hasil identifikasi dan keterangan saksi.
Lebih lanjut, pencarian terhadap pilot berkebangsaan Selandia Baru, Captain Philip, terus dilakukan.
Kondisi Pilot Susi Air yang Disandera
Hingga hari ini, terhitung sudah 50 hari Captain Philip Mark Mehrtens disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kelompok Egianus Kogoya.
Upaya pencarian dan penyelamatan terhadap Kapten Philip oleh pihak keamanan pun masih terus dilakukan.
Diberitakan Tribun Papua, Selasa (27/3/2023), Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom menjelaskan, kondisi Captain Philip saat ini dalam keadaan baik.
Baca juga: KKB Sengaja Kecoh Aparat dengan Video Kapten Philip dan Teror Penyerangan di Yahukimo
"Kondisi pilot sampai saat ini masih baik-baik saja, dan aman," kata Sebbu melalui panggilan telepon di Jayapura.
Captain Philip disebut dalam keadaan sehat.
"Pilot tidak sakit, dan dia aman,"ujarnya.
Jikalau Captain Philip sakit, menurut Sebby, TPNPB-OPM telah mempunyai tenaga medis yang siap memberikan pelayanan medis.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Tribun-Papua.com/Calvin Louis Erari)