TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini bacaan niat dan tata cara mandi junub atau mandi wajib di bulan Ramadhan.
Dalam hadis yang diriwayatkan At-Tirmidzi, ada tata cara dan anjuran yang berbeda tentang mandi junub bagi pria dan wanita.
"Aku bertanya wahai Rasulullah, sesungguhnya aku seorang perempuan yang sangat kuat ikatan rambut kepalanya, apakah boleh mengurainya saat mandi junub? Maka Rasulullah menjawab, 'Jangan, sebetulnya bagimu cukup mengguyurkan dengan air pada kepalamu 3 kali guyuran'."
Menurut HR At-Tirmidzi, membasuh pangkal rambut hanya dikhususkan bagi pria, sedangkan untuk wanita tidak perlu melakukan hal tersebut.
Baca juga: Bolehkah Mandi Junub setelah Imsak? Ini Penjelasannya
Selain itu, Ketua Prodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir IAIN Surakarta, Tsalis Muttaqin Lc MS, juga menjelaskan terkait suami istri yang terlanjur tidak mandi junub ketika imsak tiba setelah berhubungan badan karena ketiduran.
Hal tersebut disampaikan dalam tayangan YouTube Tribunnews program Tanya Ustaz.
"Apakah batal puasanya?" ujarnya.
Ia mengatakan, berdasarkan mazhab Imam Syafi'i hal tersebut tidaklah batal, karena hubungan suami istri dilakukan malam hari saat tidak melaksanakan puasa.
Namun, keduanya wajib mandi junub atau mandi besar kemudian melaksanakan salat Subuh.
Bacaan Niat Mandi Junub/Mandi Wajib
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta'aala.
Artinya: "Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta'aala."
Baca juga: Hal-hal yang Membatalkan Puasa dan Menggugurkan Pahala Puasa di Bulan Ramadhan
Tata cara mandi junub yang baik menurut Rasulullah, sebagai berikut: