Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Komite TPPU) Mahfud MD memberikan acungan jempol kepada Anggota Komisi III DPR RI Benny K Harman.
Acungan jempol itu ditunjukan oleh Mahfud MD sesaat sebelum dimulainya rapat dengar pendapat (RDP) Komisi III DPR RI terkait dugaan transaksi janggal senilai Rp349 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (29/3/2023).
Mulanya, Pimpinan Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni melontarkan pertanyaan kepada Benny K Harman yang duduk ruang rapat.
Tentu hal itu merujuk peryataan Mahfud MD yang sebelumnya menantang sejumlah anggota Komisi III DPR untuk hadir di ruang rapat. Mereka diantaranya, Benny K Harman, Arsul Sani, dan Arteria Dahlan.
"Pak Benny, sudah siap untuk perang?" tanya Sahroni sambil melirik ke arah Benny K Harman yang duduk dibarisan depan sebelah kiri.
Benny pun hanya membalas peryataan Sahroni dengan terdiam.
Baca juga: Polisi Dinilai Cepat Tangani Kasus Penganiayaan Anak Pejabat Pajak, Ahmad Sahroni Beri Apresiasi
Sementara, Mahfud MD yang duduk di hadapan Sahroni menjulurkan tangan kanannya sambil memperlihatkan jari jempolnya ke arah Benny K Harman.
Momen itu pun disambut tawa oleh anggota Komisi III DPR lainnya. Benny pun membalas dengan menjulurkan tangan kanannya ke arah Mahfud MD sambil mengacungkan jempolnya.
Sedangkan, Sahroni meminta Arteria Dahlan untuk duduk di kursinya agar dimulainya rapat dengan Mahfud MD.
Sebelum dimulainya rapat Komisi III DPR RI dengan Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Komite TPPU), diwarnai dengan interupsi dari para anggota legislatif.
Rapat yang baru saja digelar itu diwarnai interupsi akibat anggota Komite TPPU sekaligus Menteri Keuangan (Menkeu) tidak hadir.
Anggota Komisi III DPR fraksi Gerindra Habiburokhman menanyakan ketidakhadiran Sri Mulyani.
Sebab, dalam rapat itu hanya dihadiri Ketua Komite TPPU sekaligus Menkopolhukam Mahfud MD dan Kepala Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana.