"Israel adalah peserta, jadi 'kan tidak mungkin drawing-nya akan dilakukan tanpa seluruh keikutsertaan peserta."
"Sebenarnya pemerintah Bali memberikan government garance sebagai wujud sepakat dan setuju sebagai salah satu tuan rumah dalam penyelenggaraan Piala Dunia U-20."
"Sehingga, (dengan adanya penolakan) FIFA melihat drawing ini harus dibatalkan," kata Arya Sinulinnga lewat siaran langsung di YouTube PSSI, Minggu (26/3/2023).
Tiga hari setelah drawing batal, Rabu (29/3/2023), FIFA mengumumkan menghapus Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Pengumuman ini dirilis FIFA setelah pertemuan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dan Presiden FIFA, Gianni Infantino, di Qatar, Doha.
Dalam pengumumannya, FIFA mengungkapkan alasan mengapa Indonesia batal menjadi tuan rumah bagi ajang sepak bola bergengsi nomor dua di dunia ini.
Baca juga: Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Wapres: Tidak Berarti Kiamat untuk Sepakbola Indonesia
Meski demikian, FIFA memastikan pihaknya akan tetap membantu PSSI untuk menyukseskan transformasi sepak bola di tanah air pascatragedi Kanjuruhan Oktober 2022 lalu.
FIFA juga mengatakan akan kembali melakukan pertemuan dengan Erick Thohir dalam waktu dekat untuk mendiskusikan agenda mereka terkait sepak bola Indonesia.
"Yang perlu digarisbawahi terlepas dari keputusan ini, FIFA akan tetap aktif membantu PSSI, dengan dukungan pemerintahan Presiden Widodo, terkait transformasi sepak bola Indonesia pascatragedi pada Oktober 2022."
"Pertemuan antara Presiden FIFA dan Ketua Umum PSSI untuk diskusi selanjutnya akan diagendakan dalam waktu dekat," pungkas FIFA.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Nursina/Rochmat Purnomo/Bayu Satrio, TribunnewsWiki.com/Haris, BolaSport.com/Meta Rahma Melati)