Ia ikut melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005.
Ia mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Pol Sutanto bersama dengan para kompatriotnya, Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, serta Idham Azis, dkk.
Rycko yang lahir di Bogor 14 Agustus 1966 itu menyelesaikan pendidikan SDN (1979), SMPN (1982) dan SMAN (1985) di kota kecil Cibinong, Bogor.
Kemudian melanjutkan pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang dan menjadi lulusan terbaik dengan predikat Adhi Makayasa, lalu kemudian dilantik oleh Presiden Soeharto di Istana Merdeka pada 23 Juli 1988.
Rycko juga merupakan lulusan Magister (S2) Ilmu Administrasi di Universitas Indonesia pada 2001 dan Doktoral (S3) pada Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia pada 2008 dengan predikat Cum Laude.
Penugasan pertama ia jalani di Polres Metro Jakarta Pusat sebagai Kepala Unit Kejahatan dengan Kekerasan, selanjutnya ditugaskan sebagai instruktur di Akademi Kepolisian Semarang.
Tahun 1993, ia mengikuti pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan lulus dengan predikat terbaik.
Selanjutnya, ia kembali bertugas di Polres Metro Jakarta Pusat, lalu Kasat Reserse Polres Jakarta Selatan, dan sebagai Wakasat Ekonomi Polda Metro Jaya.
Tahun 2002, ia mengikuti pendidikan Sespimpol dan lulus dengan predikat terbaik untuk penulisan Naskah Strategis.
Ia tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting di antaranya Kapolres Jakarta Utara
Setelah itu, ia dipromosikan jadi ajudan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono
Ia kemudian menjabat Kepala Lembaga Kerjasama Pendidikan Dit PPITK PTIK, lembaga yang menginduk pada Lemdikpol, lalu sebagai Wakapolda Jabar dan kini menjadi Ketua STIK dulu dikenal sebagai PTIK.
Tanda Pangkat
Letnan Dua (26-07-1988)