“Jadi kalau ada yang bilang di laut Kawasi tidak ada ikan, atau kalau pun ada ikannya tidak mau makan karena airnya kotor, itu bohong besar. Saya lahir di Kawasi, sehari-hari mencari ikan di sini sampai hari ini, jadi saya tahu persis,” tegas Saidi.
Senada, Hut Ibrahim (60 tahun) warga Desa Kawasi yang juga berprofesi sebagai nelayan, mengaku hingga saat ini masih melaut di perairan Kawasi. Seperti Saidi, Ibrahim mencari ikan dengan peralatan tradisonal. Dari hasilnya melaut dia gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah anak-anaknya.