TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 12 jasad korban pembunuhan berantai Slamet Thohari alias Mbah Slamet, dukun pengganda uang Banjarnegara, Jawa Tengah sudah ditemukan dan dievakuasi kepolisian.
Dari 12 korban dukun pengganda uang Banjarnegara tersebut diketahui ada sepasang suami istri asal Pesawaran, Lampung.
Kedua korban diketahui identitasnya setelah polisi menemukan kartu identitas korban berpa Kartu Tanda Penduduk (KTP) di tubuh Korban.
Pasangan suami istri korban pembunuhan Mbah Slamet tersebut masing-masing atas nama Irsad (44) dan Wahyu Tri Ningsih (41) yang merupakan warga asal Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.
Untuk memastikannya keduanya, Rumah Sakit Bhayangkara Lampung akan mengambil sampel DNA dari keluarga korban sebagai data pembanding.
Diketahui, Irsad dan Wahyu Tri Ningsih sudah menghilang dua tahun lamanya.
Baca juga: Istri Tak Tahu Mbah Slamet Beraksi Jadi Dukun Pengganda Uang, Kaget saat Suaminya Ditangkap Polisi
Anak kandung korban mengungkap orangtuanya memang pernah berkomunikasi dengan dukun pengganda uang Mbah Slamet.
Anak korban yang minta identisanya dirahasiakan mengaku, pernah mendengar percakapan orangtuanya saat komunikasi lewat telpon dengan pelaku Slamet Tohari.
Sang dukun pengganda uang tersebut meminta ibu korban untuk datang ke alamatnya.
“Namun, ibu saya sempat tidak mau atau menolak permintaannya,” ungkap dia saat diteemui di kediaman korban Dusun Simbaretno, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran Lampung, Rabu (5/4/2023).
Baca juga: 4 dari 12 Korban Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Berhasil Diidentifikasi, Ada Pasutri asal Lampung
Kemudian, ibunya pun mau untuk pergi ke alamat yang ditujukan oleh Slamet Tohari sang dukun palsu.
“Ibu saya minta agar hanya tiga hari datang ke sana,” ujar anak perempuanya yang masih shock dan tidak mau identitasnya di publikasikan media secara gamblang.
“Nanti pas pulangnya diantarkan pakai macan putih,” ucap sang anak menirukan perkataan dari dukun tersebut.
Karena komunikasi tersebut tidaklah masuk akal, maka ia pun tidak mempercayainya.