عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَال : مَا أَشُكُّ وَلاَ أَمْتَرِي أَنَّهَا لَيْلَةُ سَبْعَ عَشْرَةَ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ أُنْزِل الْقُرْآنُ
“Dari Zaid bin Arqam radhiyallahuanhu berkata, ”Aku tidak ragu bahwa malam 17 Ramadhan adalah malam turunnya Al-Quran.” (HR. Ath-Thabarani dan Abu Syaibah)
Dari riwayat Ibnu Mas’ud bahwa malam Qadar itu adalah malam yang siangnya terjadi Perang Badar, berdasarkan firman Allah SWT:
إِنْ كُنْتُم آمَنْتُمْ باِللهِ وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ
“Jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan.” (QS. Al-Anfal : 41).
Imam Thabari menjelaskan dengan sanad dari Hasan bin Ali:
كانت ليلة الفرقان يوم التقى الجمعان لسبع عشرة من شهر رمضان
Malam al-Furqan (malam diturunkannya Al-Qur'an ) adalah bertepatan hari pertempuran dua golongan yaitu tanggal 17 Ramadhan.
Artinya tanggal 17 Ramadhan merupakan momen penting dalam sejarah Islam.
Yaitu, hari berlangsungnya perang Badar, serta merupakan waktu pertama kali diturunkannya Al-Qur’an kepada Rasulullah SAW dengan perantara malaikat Jibril.
Para ahli sejarah menuturkan, pada tanggal 17 Ramadhan itulah terjadi peristiwa Nuzulul Quran atau pertama kali turunnya Al-Qur'an dari langit ke muka bumi.
Awalnya, hanya 5 ayat saja, yaitu awal ayat Surat Al-‘Alaq.
Sementara, Allah SWT menegaskan Al-Qur’an diturunkan pada malam Lailatul Qadar dalam Surat Al-Qadar ayat 1.
Yaitu, malam paling spesial di bulan suci, malam yang sangat diharapkan seluruh umat Muhammad, ia lebih baik dari pada seribu bulan.