WHO mulai memberikan saran kepada negara-negara di dunia tentang cara penggunaan antibiotik yang benar.
Tahun 1952, peneliti medis dan virolog AS Jonas Salk mengembangkan vaksin virus polio yang tidak aktif dan dimasukkan lewat suntikan.
Hal ini membuka jalan untuk melakukan kampanye secara global yang difasilitasi oleh beberapa negara, WHO, dan mitra lainnya serta hampir berhasil memberantas polio.
Pada tahun 1861, Albert Sabin yang juga seorang peneliti medis mengembangkan vaksin polio lainnya yaitu vaksin virus hidup yang dilemahkan dan diberikan secara oral.
Majelis Kesehatan Dunia mengesahkan Peraturan Kesehatan Internasional yang pertama pada tahun 1969.
Peraturan tersebut, mewakili kesepakatan di antara negara anggota WHO.
Tujuannya untuk bekerja sama dalam mencegah terjadinya risiko orang yang terkena penyakit parah melintasi perbatasan antar negara dan mengancam kesehatan orang lain di seluruh dunia.
Dalam rangka menentukan tema peringatan Hari Kesehatan Sedunia, WHO mencetuskannya melalui Direktur Jenderal WHO.
Hal itu berdasarkan saran dari pemerintah negara-negara di dunia sebagai anggotannya.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Ubah Layanan Kesehatan Jadi Serba Digital, Halodoc Jangkau 20 Juta Pengguna Sehari
Tema Hari Kesehatan Sedunia 2023
Peringatan Hari Kesehatan Sedunia 2023 ini mengangkat tema “Health for All’' atau “Kesehatan untuk Semua”.
Tujuan mengangkat tema tersebut, yakni WHO menjadikan kesempatan pada peringatan ini untuk melihat kembali 7 dekade pencapaian kesehatan masyarakat.
Hal itu berkat pembelajaran serta kolaborasi berbasis sains lintas negara dan budaya.
Adapun tujuannya untuk memotivasi tindakan guna mengatasi tantangan kesehatan di masa depan.