TRIBUNNEWS.COM - Itikaf atau berdiam diri di dalam masjid saat bulan Ramadhan merupakan amalan sunnah dalam ajaran umat Islam.
Tak hanya berdiam diri, itikaf ini disertai juga dengan syarat-syarat tertentu, niat dan ibadah kepada Allah.
Secara etimologi, I’tikaf ini memiliki arti menetapi sesuatu dan menahan diri agar senantiasa tetap berada pada-Nya.
Sedangkan, menurut pengertian syariat makna, I’tikaf berarti berdiam diri di masjid jami’ dengan niat beribadah kepada Allah SWT.
Dikutip dari laman Gramedia.com, itikaf ini dilakukan dengan cara berduduk diam dengan melakukan dzikir dan memohon ampun pada Allah.
Selain itu saat beritikaf dapat juga melafalkan asmaul husna.
Baca juga: Cerita Jemaah Muslim di Masjid Al Aqsa Sedang Jalani Itikaf Saat Bentrokan dengan Pasukan Israel
Adapun hadist Rasulullah SAW yang mengatakan bahwa kegiatan Itikaf di 10 malam terakhir bulan Ramadhan bagaikan beritikaf dengan beliau.
“Siapa yang ingin beri’tikaf bersamaku, maka beri’tikaf lah pada sepuluh malam terakhir.” (HR Ibnu Hibban)
Selain itu, dalam Al Quran juga kerap mengajarkan tentang ibadah i’tikaf ini, salah satu dalilnya adalah:
“Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: ‘Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawad, yang beri’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud." (Al-Baqarah: 125).
Melakukan Itikaf ini hukumnya sunnah, namun dapat juga berubah menjadi wajib apabila seseorang bernazar melakukan Itikaf.
Hal tersebut berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW:
“Barang siapa bernazar untuk melakukan ketaatan kepada Allah, dia wajib menunaikannya.” (HR. Bukhari: 6318)
Bacaan Niat Itikaf