Jamaah Ṣalat Jumat Rahimakumullah.
Khutbah sederhana ini dapat disimpulkan bahwa;
1. Di dalam bulan Ramaḍan, terdapat sebuah malam yang sangat mulia yang diesebut “Lailatul Qadar”.
Siapa yang beramal ṣalih pada malam itu pahalanya jauh lebih besar dan lebih baik daripada beramal ṣalih yang dilakukan selama seribu bulan yang tidak mengandung Lailatul Qadar.
2. Ikhtiar menjemput kemuliaan malam istimewa Lailatul Qadar, harus diwujudkan dengan jihad ibadah dan amal ṣalih dari awal Ramaḍan secara istiqamah, berpuasa di siang hari dan taqarrub ilallah di malam hari mencari riḍa Allah SWT. Demikian yang dapat khatib sampaikan, semoga bermanfaat.
Baca juga: Bacaan Dzikir Malam Lailatul Qadar, serta Amalan yang Dilakukan di 10 Hari Terakhir Ramadhan
2) Memburu Malam Seribu Bulan
(Dikutip dari Pa-Sanggau.go.id)
Bulan Ramadhan ini merupakan bulan yang begitu istimewa bagi para mukmin di seluruh dunia. Mengapa demikian ? Alloh SWT telah memberikan rahmat-Nya di bulan tersebut dengan mewajibkan puasa sebagai bagian bentuk dari ketakwaan kita kepada Alloh SWT.
Bagi mereka yang menjalankan puasa tersebut, maka Allah SWT secara langsung memberikan balasan kepada hambahamba-Nya itu sebagaimana yang terdapat dalam hadits qudsi.
Selain itu, keistimewaan lainnya adalah dilipatgandakannya amal-amal yang dikerjakan selama bulan suci Ramadhan.
Tidak hanya sampai disitu, di bulan Ramadhan pula Al-Qur’an diturunkan. Keistimewaan tersebut menjadi terasa sempurna ketika di bulan Ramadhan pula terdapat lailatul qadr sebagaimana yang dijelaskan dalam surat Al Qadr sebagai berikut:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan. (1) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (2) Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.(3) Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.(4) Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.(5)”
Dalam kitab Tafsir Jalalain karangan Imam Jalaluddin As Suyuti dan Imam Jalaluddin Al Mahalli disebutkan bahwa yang di maksud “malam kemuliaan lebih baik dari 1000 bulan” adalah amal-amal shaleh (ibadah) yang kita lakukan di malam tersebut lebih baik daripada melakukannya di malam-malam selainnya.
Anas bin Malik ra menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan keutamaan disitu adalah bahwa amal ibadah seperti shalat, tilawah al-Qur'an, dan dzikir serta amal sosial (seperti shodaqoh dana zakat), yang dilakukan pada malam itu lebih baik dibandingkan amal serupa selama seribu bulan (tentu di luar malam lailatul qadr sendiri).
Dalam riwayat lain Anas bin Malik juga menyampaikan keterangan Rasulullah SAW bahwa sesungguhnya Allah mengkaruniakan " lailatul qadr" untuk umatku, dan tidak memberikannya kepada umat-umat sebelumnya.
Apa itu lailatul qadr ? Kapan malam tersebut datang sehingga kita dapat melaksanakan amal-amal sholeh yang balasannya setara dengan 1000 bulan, atau lebih tepatnya 80 tahun lebih 4 bulan ?
Sebagaimana yang diterangkan oleh Wahbah Az Zuhaili dalam kitabnya Tafsir Munir bahwa Lailatul Qadr merupakan suatu malam yang mulia karena pada malam tersebut diturunkan Al-Qur’an.
Di malam itu juga turun para malaikat dan malaikat Jibril untuk memohonkan kepada Alloh SWT untuk meemberikan cahaya-cahaya, keeberkahan, keutamaan, dan kebaikan kepada hamba-hamba Alloh SWT yang beribadah (melakukan amalam sholih) di malam tersebut.
Selain itu dalam Tafsir Ibnu Katsir juga dijelaskan bahwa Lailatur Qadr disebut dengan malam yang mulia karena AllahSWT telah mengkhabarkan sesungguhnya Ia telah menurunkan Al-Quran padamalam Lailatul Qadar.
Allah berfirman dalam surat Ad-Dukhon : 3, yaitu:
"Sesungguhnya kami turunkannya di malam yg barakah".
Inilah yang kemudian dikenal sebagai malam Al-Qadar yg berada didalam bulan Ramadhan sebagaimana firman-Nya dalam surat Al-Baqarah ayat 185 yaitu:
"Bulan Ramadan adalah bulan yang didalamnya diturunkan Al-Quran".
Berkata Ibnu Abbas bahwa Allah SWT telah menurunkan Al-Quran keseluruhannya (secara total) dari Lauhul Mahfuz ke Baitul 'Izzah dari langit dunia kemudian ia diturunkan secara berpisah dan berperingkat selama 23 tahun keatas Nabi SAW, kemudian firman Allah beliau memuliakan Lailatul Qadar dimana Allah SWT telah mengizinkan penurunan Al-Quran.