News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Enam Etika Bermedia Sosial yang Perlu Dipahami Generasi Z di Era Digital

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kegiatan literasi digital bagi mahasiswa Generasi Z di Lingkungan Perguruan Tinggi Provinsi Jawa Timur hasil kerjasama Kemenkominfo dan Politeknik Negeri Jember (POLIJE). Pada Senin, (10/4/2023)  kegiatan tersebut dihelat di Aula Soetrisno Widjaja, Politeknik Negeri Jember yang dihadiri oleh sekitar 800 peserta secara luring dan daring.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada enam etika bermedia sosial yang perlu dipahami para Generasi Z di era digitalisasi, dewasa ini.

Hal itu diungkapkan Co-Founder dan Kepala Sekolah “Sekolah Perempuan Jember”, Wiwin Riza Kurnia yang menjadi satu di antara pemateri dalam kegiatan literasi digital bagi mahasiswa Generasi Z di Lingkungan Perguruan Tinggi Provinsi Jawa Timur, belum lama ini.

Wiwin menilai, kegiatan literasi digital tidak hanya sebatas membuat konten yang berhubungan dengan hobi dan penggunaan internet, tetapi juga memahami etika bermedia sosial atau berinternet.

“Ada enam etika bermedia sosial atau berinternet yang perlu dipahami, yaitu bertanggung jawab untuk setiap konten yang diakses maupun diunggah di Internet, menghargai orang lain, menghindari ujaran kebencian, menghindari pembajakan, menghindari plagiarisme, menjaga privasi, dan berpikir kritis,” jelas Wiwin.

Wiwin juga menjelaskan prinsip etika bermedia digital yang perlu dipahami, yaitu kesadaran, integritas, tanggung jawab, dan kebajikan.

Selain itu, Wiwin mengajak peserta yang hadir untuk terus produktif di media sosial karena produktivitas akan menghasilkan keuntungan-keuntungan tersendiri.

"Keuntungan menjadi produktif di medsos adalah memperluas relasi, menambah ilmu, self branding, dan menambah sumber pemasukan. Tantangannya adalah bagaimana kita mengubah budaya konsumtif menjadi produktif," tambah Wiwin.

Pentingnya Personal Branding

Pada sesi kedua kegiatan, Chief Operation Officer (COO) Abersoft Technologies, Cong Fandi membawakan materi Personal Branding dan menjelaskan pentingnya hal tersebut dalam dunia marketing.

"Pentingnya personal branding adalah membantu diri kita lebih mencolok dibanding yang lain, mengarahkan kepada peluang, dan audience kita akan lebih percaya dengan apa yang kita lakukan," jelasnya.

Cong Fandi menekankan bahwa personal branding bukanlah hal yang mudah, namun dengan kerja keras dan konsistensi, setiap orang dapat membangun personal branding yang kuat dan menguntungkan.

"Jangan pernah menyerah dan teruslah belajar karena personal branding adalah investasi jangka panjang untuk masa depan kita," tuturnya.

Potensi Besar Indonesia di Bidang Digital

Baca juga: Telkom Melalui ITDRI Berkolaborasi dengan ITB dan UNPAD Kembangkan Talenta Digital

Pemateri terakhir, Ketua Tim Startup Digital Kemenkominfo, Sonny Sudaryana mengatakan dalam paparannya bahwa Indonesia adalah negara yang sangat besar dengan 746 cara untuk menyapa di dalamnya dan keberagaman yang sangat terlihat.

Sonny mengungkapkan bahwa 77 persen penduduk Indonesia sudah terkoneksi ke internet merupakan pasar yang sangat besar di bidang teknologi.

Sonny menjelaskan adopsi teknologi di Indonesia sangat cepat, namun pemanfaatannya masih belum maksimal.

Pemerintah terus berupaya dalam pembangunan infrastruktur seperti pengembangan jaringan fiber optic, pembangunan BTS 4G, dan peluncuran satelit untuk menghubungkan Indonesia dengan dunia menjadi sangat penting terutama untuk digital economy dan pengembangan talenta digital.

"Perubahan hidup kita itu dimulai sejak kemunculan 4G. Hal itu membuat tumbuhnya demand inovasi teknologi baru dan lahirlah gojek dan sebagainya. Setelah itu terjadilah demand yang tinggi akan talenta digital agar inovasi tersebut bisa berjalan," ujar Sonny.

Sonny juga menyoroti dampak positif pandemi COVID-19 terhadap percepatan pertumbuhan internet di Indonesia yang lebih cepat 6 tahun dari perkiraan.

Oleh karena itu, pemerintah memfokuskan pada pembangunan talenta digital di Indonesia, dalam hal ini Kemenkominfo memiliki program digital di tiga tingkatan, yaitu Basic Level ,Intermediate Level, dan Advanced Level.

Terakhir, Sonny berpesan kepada mahasiswa yang hadir bahwa, teknologi digital itu sangat bermanfaat sehingga harus dimanfaatkan dengan baik.

"Internet ini gak hanya menghubungkan antarkota di Indonesia, tetapi juga ke seluruh dunia. Internet membuka banyak kesempatan, kalian mau belajar apa aja tersedia di Internet asalkan mau," katanya.

Sasar Empat Ribu Peserta 

Kegiatan literasi digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) ini, menyasar tiga kampus Politeknik Negeri Jember (POLIJE).

Pada Senin, (10/4/2023)  kegiatan tersebut dihelat di Aula Soetrisno Widjaja, Politeknik Negeri Jember yang dihadiri oleh sekitar 800 peserta secara luring dan daring.

Kegiatan serupa juga berlangsung di tiga kampus POLIJE lainnya yaitu POLIJE Kampus 2 Bondowoso, POLIJE Kampus 3 Nganjuk, dan POLIJE Kampus 4 Sidoarjo dengan total target sebanyak 4.000 peserta.

Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto, menjelaskan, tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kapasitas literasi digital mahasiswa generasi z agar mampu menggunakan media sosial secara positif, produktif, dan bermanfaat dengan mengedepankan etika dan moral.

Dalam sambutan sekaligus pembukaan acara, dia menjelaskan bahwa transformasi digital telah mengubah setiap aspek kehidupan masyarakat.

Pemerintah bertanggung jawab untuk memfasilitasi adaptasi tersebut salah satunya dengan program literasi digital.

"Literasi digital merupakan kecakapan yang perlu dimiliki seluruh masyarakat. Kecakapan ini diharapkan dapat menghantar masyarakat menjadi masyarakat yang beretika, berbudaya, aman dan tentram dalam memanfaatkan teknologi informasi," jelasnya dikutip, Kamis (13/4/2023).

Lewat kegiatan ini, kata dia, diharapkan dapat meningkatkan literasi digital mahasiswa dalam menghadapi arus informasi yang semakin kompleks.

"Mahasiswa ditantang untuk memahami ilmu pengetahuan dan membangun usaha bisnis. Targetnya, ketika anda lulus bukan hanya mencari kerja tetapi juga menciptakan lapangan kerja," ujar Bonifasius.

Baca juga: Tanggapi Viral QRIS Palsu di Kotak Amal Masjid, Wamenag Imbau Takmir Masjid Melek Digital

Wakil Direktur 3 Politeknik Negeri Jember, Wahyu Kurnia Dewanto, yang menyampaikan bahwa Literasi digital merupakan kecakapan yang perlu dimiliki seluruh masyarakat dalam menghadapi arus informasi yang semakin deras.

"Kecakapan digital sangat penting untuk kita dalam mencari dan menemukan informasi yang tepat," tegasnya.

Wahyu juga mengapresiasi kerja sama antara Kemenkominfo dan pihaknya  yang telah berjalan sejak tahun 2018 dengan program terdahulu yaitu Digital Talent Scholarship (DTS) dan Vocational School Graduate Academy (VSGA).

Adapun informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Fanpage @literasidigitalkominfo, dan website literasidigital.id. (*/)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini