TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Itu salah satu karunia yang diberikan Jubata kepada ibu Ida Dayak. Itu tidak merugikan orang dan harus kita dukung,"
Panglima Jilah, Pemimpin besar Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) Dayak mengatakan hal itu wawancara eksklusif Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan Panglima Jilah, beberapa waktu lalu.
Panglima Jilah mengaku jika Ibu Ida Dayak menjadi salah satu orang yang beruntung bisa mendapat karunia dari leluhur mereka.
"Kalau menurut saya, ibu Ida mendapatkan karunia dari Jubata untuk menolong orang karena zaman ini banyak yang tidak punya uang berobat ke rumah sakit," ucapnya.
"Saya rasa ini harus kita dukung."
"Saya yakin ibu Ida juga tulus dan mampu menolong orang."
"Kita kembali ke jati diri kita, lewat adat tradisional," ucap Panglima Jilah.
Khasiat Minyak "Sakti" Ibu Ida Dayak
Khasiat minyak 'sakti' Ida Dayak dibongkar Panglima Jilah.
Panglima Jilah juga membongkar asal-usul hingga khasiat minyak dari Kalimantan yang belakangan ini menggemparkan masyarakat karena kesaktiannya.
Minyak ini mulanya viral usai pengobatan Ida Dayak jadi topik hangat belakangan.
Betapa tidak, cukup dengan mengoleskan minyak, Ida Dayak bisa mengobati bebagai penyakit tulang.
Tak heran jika 'pasiennya' saban hari tembus hingga ribuan orang.
Panglima Jilah, mengungkap khasiat minyak-minyak dari Kalimantan adalah sebuah karunia.
Ia membeberkan jika pengobatan itu sudah lebih dulu ada sejak ratusan tahun lamanya.
Tak lepas dari tradisi, Panglima Jilah mengatakan tak sembarang orang bisa menggunakan minyak tersebut sebagai pengobatan.
Panglima Jilah membongkar dua jenis minyak yang selama init tak asing bagi masyarakat Suku Dayak.
"Kami orang Dayak selalu menggunakan ritual adat, tradisional, salah satu dengan Minyak Ubud," ujar Panglima Jilah.
Dibeberkannya jika Minyak Ubud didapat dari anak burung yang baru menetas.
"Minyak Ubud itu merupakan minyak dari anak burung yang baru netes."
"Jadi anak ubud itu diambil, dipatahkan tulangnya, nanti besok tulangnya akan nyambung lagi."
"Nanti anak ubud itu kita oseng."
"Nanti kita ambilnya hari Jumat, lalu kita oseng lalu buatlah minyak untuk membantu patah tulang," ujar pemimpin besar Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) Dayak itu.
Menurut Panglima Jilah, adapun minyak Ubud tidak mudah didapat.
"Tidak sema orang bisa membuatnya, barang ini kan tidak mudah mendapatkannya, orang yang diberikan karunia saja," ungkapnya.
Sama seperti Minyak Ubud, Minyak Bintang juga terkenal sebagai tradisi pengobatan di Kalimantan.
"Minyak bintang itu untuk menolong juga bang, yang patah tulang, jatoh, sekarat," ujarnya.
"Minyak bintang itu lewat kapas dimasukin ke lidahnya nanti ditaruh di luar, ditutup dengan kain, tunggu bintang itu keluar bang," beber Panglima Jirah.
Pria kelahiran 1980 ini kemudian berpendapat yang dilakukan Ida Dayak perlu didukung karena bisa membantu banyak orang.
"Itu juga salah satu karunia yang diberikan Jubata kepada ibu Ida Dayak, itu tidak merugikan orang dan harus kita dukung,"(*)