TRIBUNNEWS.COM - Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono mengatakan gempa berkekuatan magnitudo 6,6 yang mengguncang Tuban pada Jumat (14/4/2023) akibat aktivitasi deformasi slab pull pada lempeng Indo-Australia.
Lempeng tersebut, lanjutnya, tersubduksi hingga di bawah Laut Jawa.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dalam akibat adanya aktivitas deformasi slab pull pada lempeng Indo-Australia yang tersubduksi hingga di bawah Laut Jawa," kata Daryono dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com.
Lalu, mekanisme gempa bumi yang terjadi adalah pergerakan turun (normal fault).
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault)," sambungnya.
Diketahui, gempa magnitudo 6,6 yang mengguncang berpusat di 65 kilometer barat laut Tuban pada kedalaman 643 kilometer.
Baca juga: Gempa di Tuban, Warga di Surabaya Berhamburan ke Luar Rumah
Selain Tuban, ada beberapa wilayah yang turut merasakan guncangan tersebut yaitu:
V MMI
- Kuta
IV MMI
- Karangkates
- Trenggalek
- Tuban
- Garut