Untuk mendapatkan kacamata matahari tentunya sedikit sulit.
3. Menggunakan kaca las nomor 14
Penggunaan kaca las ini dapat digunakan untuk menutupi kedua mata selama pengamatan gerhana.
Jangan lebaskan kaca mata ini saat masih menatap matahari walau sesaat.
Menatap matahari langsung tanpa pelindung walau sesaat akan membahayakan retina mata yang bisa berakibat kebutaan.
Baca juga: Doa Dzikir Ibu Hamil saat Terjadinya Gerhana Matahari, Beserta Tata Cara Sholat Khusuf
Gerhana matahari hibrida menjadi peristiwa yang terjadi akibat adanya dinamisme pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan.
Momen ini hanya terjadi pada saat fase bulan baru dan dapat diprediksi sebelumnya.
Melansir bmkg.go.id, gerhana matahari hibrida ini dapat diamati dari Indonesia.
Gerhana matahari hibrida terjadi saat matahari, bulan, dan bumi tepat berada segaris.
Maka di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari dan tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi sama dengan piringan Matahari.
Akibatnya saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya, sedangkan di tempat tertentu lainnya, Matahari seakan-akan tertutupi Bulan.
Maka gerhana matahari hibrida ini terdiri dari dua tipe gerhana, yaitu gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total.
Terdapat tiga bayangan Bulan yang terbentuk saat GMH, yaitu antumbra, penumbra, dan umbra. Di wilayah yang terlewati antumbra, gerhana yang teramati berupa Gerhana Matahari Cincin.
Sementara wilayah yang terkena penumbra, gerhana yang teramatinya berupa Gerhana Matahari Sebagian.