Semua hal tersebut, lanjut dia, berkaitan dengan apa yang kita posting, komentari, dan share di media sosial. Cara menyikapi informasi atau berita di dunia digital yang kita lihat atau temukan yaitu dengan melihat asal atau sumber awal berita tersebut.
"Tidak langsung menyebarluaskan kembali melainkan menyaring atau menyortir berita atau informasi yang didapat, dan mencantumkan link asli informasi atau berita itu dibuat untuk menjaga keaslian dan menghargai pembuat dari konten atau informasi berita tersebut.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital kepada masyarakat melalui kegiatan-kegiatan literasi digital ini disesuaikan pada kebutuhan masyarakat Indonesia.
Untuk mengikuti kegiatan yang ada, masyarakat dapat mengakses website literasidigital.id atau akun media sosial @literasidigitalkominfo (Instagram, Facebook & Youtube).
Kegiatan webinar dimulai dengan sambutan dari Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G.Plate, dilanjutkan dengan sambutan Dirjen Aptika Kominfo Samuel A Pengerapan selaku, serta pemutaran video 4 pilar utama literasi digital yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Diketahui, berdasarkan Indeks Literasi digital masyarakat indonesia Sejak tahun 2021-2022, Kementerian Komunikasi Informatika terus melakukan literasi digital kepada 20.141.097 orang.
Baca juga: Wamendag: Literasi Penting Bagi Pengembangan Ekosistem dan Perlindungan Konsumen Kripto
Di tahun 2023 juga menargetkan 5.500.000 orang mengikuti kegiatan literasi digital pada tahun 2022, hingga tercapai 50 juta orang yang mengikuti literasi di bidang digital pada tahun 2024.
Berdasarkan skor tersebut tingkat literasi digital di Indonesia berada dalam kategori ‘sedang’ kegiatan literasi digital di lingkungan masyarakat ini merupakan salah satu upaya Kemenkominfo dalam mempercepat transformasi digital sektor komunitas masyarakat. (*/)