TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasanuddin (65), warga Jakarta Utara memilih mudik ke kampung halamannya di Kuningan, Jawa Barat menggunakan sebuah bajaj miliknya.
Hasanuddin mengaku harus menempuh waktu selama sembilan jam lamanya untuk bisa berkumpul dengan sanak saudara di kampung halaman.
"Jalan dari rumah di Jakarta Utara jam 10 pagi tadi. Berangkat bareng-bareng tapi misah. Kalau macet bisa sembilan jam," kata Hasanuddin ketika ditemui di Pos Pelayanan Kedung Waringin, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (20/4/2023).
Terlihat sejumlah barang menumpuk di atas kap bajaj yang diikatkan tali agar tidak terjatuh.
Selain itu, terlihat pula tumpukan pakaian di bagian dalam bajaj tersebut.
"Ini dewasa ada empat, sama anak kecil satu. Jadi total ada lima orang," tuturnya.
Hasanuddin mengaku selalu mudik menggunakan kendaraan roda tiga tersebut sejak 2015 silam atau delapan tahun yang lalu.
"Udah biasa, tiap tahun. Alasannya karena ini bajaj pribadi. Kalo ditaruh di sana takut ilang. Jadi dibawa aja sekalian," ungkapnya.
Segala persiapan untuk kondisi bajajnya pun dilakukan oleh Hasanuddin. Sebelum menempuh perjalanan jauh, dia selalu memanjakan kendaraan mata pencahariannya itu.
"Ganti oli, periksa mesin. Servis dulu. Cek rem. Pokoknya serba bagus dah. Ini kalau buat ke Kuningan saya habis 15 liter sekali jalan," tuturnya.
Saat itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto yang tengah meninjau pos pelayanan tersebut langsung menghampiri Hasanuddin untuk berbincang.
Dia meminta agar ini kali terakhir Hasanuddin menggunakan bajaj untuk mudik ke kampung halaman.
"Harusnya kalau ini (mudik) jangan naik bajaj lah, mending naik mobil umum," ucap Karyoto.
Baca juga: Cerita Pemudik Tujuan Pemalang Pilih Naik Bajaj, Tempuh Perjalanan 9 Jam, Habiskan Biaya Rp 250 Ribu
Selain itu, Karyoto juga menawarkan agar Hasanuddin memanfaatkan program mudik gratis untuk lebaran tahun depan.