News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Trending

Pemerintah Tetapkan 1 Syawal Pada Sabtu 22 April 2023, Menag: Harus Toleransi, Saling Menghargai

Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Salma Fenty
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas melaksanakan konferensi pers Sidang Isbat penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah di Auditorium HM Rasjidi (Kemenag), Jakarta Pusat, Kamis (20/4/2023). Menag Yaqut berharap masyarakat bisa menjaga toleransi terkait perbedaan penetapan 1 Syawal 1444 H.

TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan 1 Syawal 144 Hijriah atau Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Sabtu (22/4/2023).

Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi per Sidang Isbat di Kantor Kemenag, Jakarta, Kamis (20/4/2023).

Keputusan terkait penetapan 1 Syawal ini diambil melalui sidang isbat yang digelar di kantor Kemenag.

“Tadi sidang isbat secara mufakat telah menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah jatuh pada hari Sabtu, 22 April 2023 Masehi,” ujar Menag Yaqut, dikutip dari siaran langsung kanal YouTube Tribunnews, Kamis (20/4/2023).

Terkait adanya perbedaan pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri, Menag Yaqut meminta agar masyarakat tak menonjolkan perbedaan.

Ia berharap dengan adany perbedaan tersebut justru masyarakat bisa mengambil titik temu persamaan yang dimiliki.

Baca juga: Jelang Lebaran, Inilah Kumpulan Ucapan Idul Fitri 2023, Cocok Dikirimkan ke Teman hingga Saudara

Toleransi dan saling menghargai juga menjadi hal yang ditegaskan Menag Yaqut agar bisa diterapkan oleh masyarakat.

“Kami berharap agar kita tidak menonjolkan perbedaan, tapi kita mencari titik temu dari persamaan-persamaan yang kita miliki,’

“Kita harus memberikan toleransi, kita harus saling menghargai satu sama lain,” sambungnya.

Lebih lanjut, Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi yang juga hadir dalam jumpa pers tersebut juga menegaskan agar masyarakat bisa toleransi dengan adanya perbedaan ini.

Apabila pada Jumat, 21 April 2023 sudah ada masyarakat yang melaksanakan shalat Idul Fitri, maka diharapkan menghargai masyarakat lainnya yang masih menyempurnakan puasanya di hari terakhir.

“Diharapkan tidak makan dan minum di sembarang tempat atau makan dan minum secara fulgar, sebab itu menghormati masayrakat yang masih menyempurnakan puasanya,’”ujar Ashabul Kahfi.

Perbedaan yang sangat sering terjadi ini menurutnya seharusnya tak lagi menjadi perdebatan.

Untuk itu, pandangan yang berbeda itu juga diharapkan bisa memiliki kedudukan yang sama.

Terakhir, pihaknya menghimbau pemerintah daerah agar tetap memberikan fasilitas kepada umat Islam yang akan melaksanakan Idul Fitri lebih awal.

“Kami mengimbau kepada pemerintah dan Alhamdulillah Bapak Menteri Agama juga mengimbau pemerintah daerah untuk tetap memberi ruang dan memfasilitasi umat Islam yang mau melaksanakan Shalat Ied yang mungkin saja lebih awal dari ketetapan pemerintah,” sambungnya.

(Tribunnews.com/Linda)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini