Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar hijrahnya Sandiaga Salahuddin Uno (Sandiaga Uno) dari Partai Gerindra ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) makin nyata adanya usai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI itu melayangkan surat ke Prabowo Subianto.
Pengamat Komunikasi Politik Jamiluddin Ritonga menilai kepindahan Sandiaga Uno ke PPP berpotensi membuat Gerindra menarik kursi Menparekraf dari Sandiaga Uno.
"Bahkan posisinya sebagai menteri berpeluang ditarik oleh Gerindra bila pindah ke PPP," kata Jamiluddin dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/4/2023).
"Padahal prestasinya cukup baik selama menjadi menteri," sambungnya.
Tak cukup di situ, Jamiluddin menilai kecil pindahnya Sandiaga Uno ke PPP untuk mengincar kursi calon presiden (capres) dari Partai berlogo Kabah tersebut.
Baca juga: Prabowo Subianto Ngaku Belum Terima Surat Pengunduran Diri Sandiaga Uno
Pasalnya, dari segi perolehan kursi di parlemen, PPP hanya memperoleh jumlah yang sedikit.
"Tentu nilai tawar PPP untuk menggolkan Sandi menjadi capres sangat kecil," ucap dia.
Oleh karenanya, Jamiluddin menyangka, hijrahnya Sandiaga Uno ke PPP yakni semata untuk mencari rumah baru yang lebih nyaman untuk berkarir politik bukan untuk menargetkan kursi atau jabatan strategis.
Sebab, dirinya juga tidak merasa yakin, karir politik dari Sandiaga Uno akan lebih moncer di PPP ketimbang di Gerindra.
"Karena itu, kepindahan ke PPP bisa jadi hanya untuk mencari rumah yang teduh dan nyaman baginya. Sandi ingin ada di rumah politik yang membuatnya happy, tanpa intrik-intrik murahan," tukas Jamiluddin.
Sandiaga Uno Kirim Surat untuk Prabowo Subianto
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno atau Sandi mengungkapkan alasannya menyurati Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto seusai pamit dari Gerindra.
Sandi mengatakan surat tersebut telah dititipkannya kepada Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
"Surat tertutup untuk Pak Ketum melalui Ketua Harian Pak Dasco," kata Sandi di kediaman Dasco, Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta, Minggu (23/4/2023).
Menurutnya, surat tersebut merupakan sebuah mekanisme administrasi sekaligus bentuk etika dan hormatnya kepada Prabowo.
Baca juga: Prabowo Subianto Kunjungi Mahfud MD dalam Rangka Lebaran, Bantah Adanya Pembicaraan Politik
"Beliau negarawan dan saya berjuang bersama Pak Prabowo dan apa yang saya rasakan saya tuangkan di surat itu dan saya sampaikan ke Pak Dasco," ujar Sandi.
Sementara, Dasco membenarkan apa yang disampaikan mantan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.
Menurutnya, Sandi juga sudah meminta maaf kepada Prabowo.
"Barusan kami (bersama Sandiaga) bicara panjang lebar, tentang beberapa hal yang memang sudah jauh-jauh hari, ada wacana di publik dan tadi Pak Sandi juga sudah menyampaikan beberapa hal terutama permintaan maaf kepada Ketum," ungkap Dasco.
Dasco menuturkan pada momen Hari Raya Idul Fitri sebagai kesempatan untuk saling memaafkan. Karena itu, kata dia, pihaknya dan Sandi sudah saling bermaaf-maafan.
"Di momen Hari Raya Idul Fitri ini, kami sudah bermaaf-maafan dan juga apa yang sudah disampaikan, dinamika kedepannya kita akan sama-sama simak dan ikuti," imbuhnya.
Prabowo Soal Surat dari Sandiaga Uno
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merespons soal adanya surat dari Sandiaga Salahuddin Uno usai menyatakan pamit dari Gerindra.
Surat itu dititipkan terlebih dahulu ke Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
Terkait hal tersebut, Prabowo merespons secara singkat. Dirinya mengaku belum menerima surat tersebut.
"Oh belum terima (surat dari Sandiaga Uno," kata Prabowo kepada awak media saat berkunjung ke rumah Jenderal Purn Wiranto, Jakarta Selatan, Selasa (25/4/2023).
Dirinya lantas mengungkapkan bahwa saat ini masih dalam suasana lebaran.
Oleh karenanya, harus disikapi lebih tenang terlebih dahulu.
"(Masih) lebaran ini santai aja. Gapapa kira itu," tukas Prabowo.
Dengan begitu, Prabowo memastikan kalau surat itu belum sepenuhnya diterima oleh dirinya.