News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Salah Satu Pegawainya Ancam Warga Muhammadiyah, Pihak BRIN Sampaikan Permintaan Maaf

Penulis: Rifqah
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko - Pihak BRIN menyampaikan permintaan maaf atas perlakuan salah satu pegawainya yang memberikan komentar ancaman membunuh warga muhammadiyah.

Beberapa saat kemudian, status Thomas tersebut direspons oleh juniornya.

Melalui akun Andi Pangerang Hasanuddin, Andi menuliskan kemarahannya atas sikap Muhammadiyah.

Ia memberikan komentarnya, "Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian."

Baca juga: BRIN Akan Gelar Sidang Etik terhadap Andi Pangerang soal Ancaman ke Muhammadiyah

Komentar Andi itu kemudian menjadi viral dan menuai berbagai kecaman dari masyarakat.

Seperti dari Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Ma'mun Murod, yang menuliskan komentar dengan memberikan mention kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga Kepala BRIN.

"Pak Presiden @jokowi Prof. @mohmahfudmd, Pak Kapolri @ListyoSigitP @DivHumas_Polri, Gus Menag @YaqutCQoumas, Kepala @brin_indonesia bagaimana dengan ini semua? Kok main-main ancam bunuh? BRIN sebagai lembaga riset harusnya diisi mereka yang menampakkan keintelektualannya, bukan justru seperti preman," kata Ma'mun di akun Twitternya.

Terkait komentar Andi, Thomas menilai berlebihan.

Meski demikian, Thomas menyebut Andi menyesali perbuatannya dan meminta maaf.

"Memang sedikit berlebihan saya kira. Dia merasa menyesal dan sudah membuat permintaan maaf," ucap Thomas.

Andi Pangerang Sampaikan Permintaan Maaf

Andi diketahui sudah menyampaikan permintaan maaf atas komentarnya yang viral tersebut.

Permintaan maaf itu disampaikan Andi melalui surat.

"Melalui surat ini memohon maaf kepada pimpinan dan warga Muhammadiyah atas komentar saya di Facebook terhadap seluruh warga Muhammadiyah di Akun Facebook tertanggal Minggu, 23 April 2023," kata Andi dalam pernyataan tertulisnya, Senin (24/4/2023).

Dikatakan Andi, komentar yang ia tuliskan tersebut disebabkan rasa emosi dan ketidakbijaksanaannya saat melihat akun Thomas Djamaluddin diserang oleh sejumlah pihak.

Andi juga mengaku menyesal dan meminta maaf kepada warga Muhammadiyah yang merasa tersinggung.

"Saya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan semacam ini lagi di waktu-waktu mendatang," katanya.

(Tribunnews.com/Rifqah/Rina Ayu Panca Rini) (TribunJambi.com/Editor: Fifi Suryani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini